Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga Lontarkan Ide Bangun Kereta Gantung Menuju Setu Babakan

Kompas.com - 03/09/2021, 14:48 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno mengatakan, ada potensi kolaborasi untuk membangun kereta gantung menuju Kawasan Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan, Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan.

Kereta gantung nantinya bisa menjadi daya tarik wisata di Kawasan Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan.

“Ada beberapa ide menarik yang bisa dikolaborasikan, misalnya, membangun kereta gantung,” ujar Sandiaga saat mengunjungi Kawasan Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan, Jumat (3/9/2021) siang.

Baca juga: Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan Masuk 50 Besar Desa Wisata Terbaik di Indonesia

Ia membayangkan, kereta gantung nantinya akan bisa terhubung dengan kereta rel listrik (KRL).

Sandiaga menyebutkan, kawasan Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan berpotensi dikembangkan agar menarik minat wisatawan.

“Ini (kereta gantung) akan jadi sangat menarik untuk masyarakat Jakarta lebih menghargai (budaya Betawi). Total pengelolaan kawasan ini 100 hektar,” tambah Sandiaga.

Sementara itu, Pelaksana Tugas Wali Kota Jakarta Selatan, Isnawa Adji mengapresiasi ide Sandiaga untuk mengembangkan Kawasan Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan.

Ia menambahkan, Kawasan Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan merupakan ikon budaya Betawi di Jakarta.

“Di mana di Provinsi DKI Jakarta hanya ada satu, di sini di Setu Babakan. Harapan kita bisa semakin dikembangkan Setu Babakan. Tadi Pak Menteri menyinggung ada kereta gantung,” tambah Isnawa.

Baca juga: Saat Sandiaga Uno Jajal Pengalaman Jadi Penjual Es Selendang Mayang di Setu Babakan

Sebelumnya, Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan terpilih menjadi salah satu desa wisata terbaik dari 1.834 desa wisata di Indonesia dalam ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021.

Kawasan Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan terpilih dari penilaian dewan juri ADWI 2021.

Sandiaga mengatakan, Kawasan Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan memenuhi tujuh kriteria pemilihan dewan juri.

Ia menyebutkan, Kawasan Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan terpilih ke dalam 50 besar desa wisata terbaik.

“Kita sangat berkesan karena ada 7 kategori, di sini ada semua. Toiletnya nyaman. Kita lihat kulinernya ada semua. Kerak telor, selendang mayang,” tambah Sandiaga.

Dewan Juri ADWI 2021, Panca R. Sarungu mengatakan, Kawasan Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan memiliki kapalitas untuk membangun daerah sekitar.

Karena itu, Kawasan Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan terpilih menjadi salah satu desa wisata terbaik di Indonesia.

“Kita lihat impact-nya langsung ke masyarakat karena memang basisnya ini community based tourism,” ujar Panca.

Panca menyebutkan, ada tujuh penilaian terkait desa wisata terbaik.

Adapun kategori yang dinilai adalah toilet, suvenir, desa digital, CHSE, konten kreatif, daya tarik wisata, dan homestay.

Diketahui, ADWI 2021 diikuti oleh 1.832 desa wisata di 34 provinsi Indonesia.

Nantinya akan dipilih empat desa wisata terbaik di Indonesia dalam ADWI 2021.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com