JAKARTA, KOMPAS.com - Warga RT 15 RW 03 Kelurahan Cawang, Jakarta Timur, dengan tegas menolak makelar tanah atau broker terkait proyek normalisasi Kali Ciliwung.
Bendahara RT 015 RW 03 Cawang, Fajri, tidak menampik bahwa ada makelar tanah yang datang ke warga untuk mempercepat kepengurusan pembebasan lahan terkait proyek normalisasi Kali Ciliwung.
"Dari pengurus RT sini pun enggak pernah menganjurkan ikut ke sana (makelar)," kata Fajri saat ditemui di lokasi, Jumat (17/9/2021).
Fajri mengatakan, pihaknya memiliki kepengurusan demi memfasilitasi warga terkait pembebasan lahan.
Baca juga: DKI Jakarta Enggan Beri Denda Warga Penolak Vaksinasi Covid-19
Namun, yang menjadi masalah, belum ada kejelasan lagi dari pihak kelurahan maupun Pemerintah Provinsi DKI Jakarta soal kelanjutan proyek normalisasi.
Hal yang disayangkan dari warga, lanjut Fajri, munculnya makelar tanah.
"Kata mereka (makelar), pencairan dana pembebasan lahan cair Desember tahun ini. Kalau diurus sama mereka, dibagi 25 persen dan 75 persen, yang 25 persen untuk mereka," kata Fajri.
"(Warga) di sini menolak broker itu," tutur dia.
Fajri menambahkan, kabar penggusuran lahan di wilayahnya sudah ada sejak 2014.
"Tapi sampai sekarang belum juga terealisasi," tutur dia.
Baca juga: Polisi Lakukan Olah TKP Ulang terkait Kebakaran di Lapas Kelas 1 Tangerang
Terpisah, Ketua RT RT 015 RW 03 Cawang, Widodo mengatakan, pihaknya selalu mencari informasi soal kelanjutan pembebasan lahan ke kelurahan.
"Tapi kelurahan juga belum ada informasi lagi," kata Widodo.
LMK RW 03 Cawang, Yasmanlius mengatakan, setidaknya ada 48 keluarga di RT 15 yang terdampak proyek normalisasi Kali Ciliwung berdasarkan trase awal tahun 2016.
Namun, setelah itu, trase selalu berubah-ubah karena makelar tanah datang mengukur trase baru.
Makelar tanah dalam bentuk biro jasa diduga ikut berperan dalam proses pembebasan lahan untuk normalisasi Kali Ciliwung. Hal itu mencuat usai anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Justin Untayana mengemukakan hal itu di Jakarta, Selasa (14/9/2021).
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.