TANGERANG, KOMPAS.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut, mobilitas masyarakat di Provinsi Banten dalam bidang ritel dan rekreasi meningkat, bahkan kondisinya sama seperti sebelum terjadinya pandemi Covid-19.
WHO turut menyebut, pada 15 September 2021, peningkatan aktivitas yang mencolok dalam mobilitas masyarakat juga meningkat di Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Menanggapi hal itu, Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah berujar bahwa peningkatan mobilitas tersebut merupakan konsekuensi dari upaya penanganan tiga krisis akibat pandemi Covid-19.
Tiga krisis yang sedang ditangani Pemerintah Kota Tangerang, yaitu krisis kesehatan, sosial, dan ekonomi.
Baca juga: Tambah 19 Kasus Covid-19 di Kota Tangerang, 217 Pasien Dirawat
"Kita tahu pandemi ini mengakibatkan tiga krisis. Krisis kesehatan, sosial, ekonomi," ungkap Arief pada awak media, Senin (20/9/2021).
"Nah sekarang dengan kondisi yang berangsur baik, tentu kita berharap ekonomi bisa berjalan dengan tetap memerhatikan protokol kesehatan," imbuh dia.
Di satu sisi, Arief menyatakan bahwa Pemkot Tangerang akan menjadikan masukan WHO sebagai perhatian khusus.
Politikus Demokrat itu menambahkan, untuk mengimbangi peningkatan mobilitas warga, pihaknya terus menggencarkan vaksinasi Covid-19 di kota tersebut.
"Sekarang Pemkot Tangerang sedang mengejar masyarakat untuk melakukan kegiatan vaksinasi," kata Arief.
Baca juga: Pemkot Tangerang Akan Gelar Sekolah Tatap Muka Tingkat SD Mulai 27 September
Selama bulan September 2021 ini, pihaknya tengah melakukan vaksinasi di tingkat RW melalui program Bulan Vaksinasi Tangerang.
Wacananya, Pemkot Tangerang akan melakukan vaksinasi dari rumah ke rumah (door to door) usai program vaksinasi Bulan Vaksinasi Tangerang dirampungkan.
"Lagi kita persiapkan, kalau RW sudah selesai, (vaksinasi) door to door. Vaksinasi door to door nanti di rumah itu sudah vaksin atau belum. Kalau belum, kita vaksin di rumah," papar Arief.
WHO sebelumnya menerbitkan laporan mengenai kondisi terkini Covid-19 di Indonesia pada 15 September 2021.
Laporan itu menyoroti adanya peningkatan mobilitas masyarakat di seluruh Jawa dan Bali.
"Tren peningkatan mobilitas masyarakat terlihat di semua provinsi di Jawa dan Bali, khususnya di stasiun transit dan ritel dan rekreasi," demikian dilansir dari lembaran laporan itu.
WHO menyarankan adanya antisipasi kondisi ini.
"Rencana konkret diperlukan untuk mengantisipasi dan mengurangi kemungkinan dampak dari peningkatan mobilitas transmisi dan kapasitas sistem kesehatan di tingkat nasional dan tingkat subnasional," demikian saran WHO.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.