Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Ada Korban Jiwa dalam Kebakaran Cahaya Swalayan di Cilandak KKO

Kompas.com - 22/09/2021, 06:03 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tak ada korban jiwa dalam kebakaran Cahaya Swalayan di Jalan Cilandak KKO, Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Kondisi tersebut dipastikan setelah proses pemadaman selesai.

“Penanganan selesai pukul 01.51 WIB, 22 September 2021,” ujar Humas Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan DKI Jakarta, Mulat Wijayanto dalam keterangan tertulis, Rabu (22/9/2021) dini hari.

Sementara itu, Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Pol Azis Andriansyah mengatakan, pihaknya juga tak menerima laporan adanya korban jiwa hingga Rabu dini hari.

Baca juga: Kebakaran Cahaya Swalayan di Cilandak Tidak Merembet ke Permukiman Warga

Meski demikian, polisi akan tetap memastikan adanya korban jiwa maupun luka.

“Yang berikutnya kita akan mencari tahu saksi-saksi sambil menanyakan apakah ada korban jiwa. Sampai saat ini tidak ada keterangan bahwa ada korban jiwa,” kata Azis saat ditemui di lokasi kebakaran, Rabu dini hari.

Adapun olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) akan dilakukan pada Rabu pagi. Azis mengatakan, pihaknya akan bekerja sama dengan Laboratorium Forensik Mabes Polri untuk memastikan penyebab kebakaran Cahaya Swalayan.

“Yang berikutnya nanti kita akan segera melakukan status quo yaitu setelah proses pemadaman selesai dan api benar-benar dinyatakan telah padam, baru kita akan melakukan penyelidikan maupun penyidikan dengan diawali status quo atau menutup TKP ya,” tambah Azis.

Sebelumnya, Cahaya Swalayan terbakar pda Selasa (21/9/2021) sekitar pukul 19.00 WIB.

Baca juga: Kebakaran Cahaya Swalayan di Cilandak KKO, Damkar Kesulitan Sumber Air

Seorang warga sekitar, Heri mengatakan api tiba-tiba api menyala dari lantai satu pasar swalayan.

“Tiba-tiba api besar. Saya bawa alat pemadam kecil sudah tak bisa. Asap langsung tinggi,” kata Heri saat ditemui di lokasi, Selasa (21/9/2021) malam.

Ia tak tahu pasti penyebab kebakaran. Pegawai pasar swalayan langsung berlarian dari dalam pasar swalayan.

Sebanyak 25 unit mobil Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan DKI Jakarta dikerahkan untuk memadamkan kebakaran di Cahaya Swalayan.

Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Selatan, Satriadi Gunawan mengatakan, pihaknya mengerah pemadam kebakaran dari tiga kota yaitu Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, dan Jakarta Timur.

Satriadi menambahkan, pihaknya juga mengerahkan mobil Bronto Skylift untuk membantu proses pemadaman.

Api terlihat sudah menghanguskan lantai dasar Cahaya Swalayan. Plafon di lantai dasar terlihat copot.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com