TANGERANG, KOMPAS.com - Seorang pria diduga anggota organisasi masyarakat (ormas) diduga memeras seorang pedagang di kawasan Puri Beta, Larangan, Kota Tangerang.
Dari video yang diterima Kompas.com, pria yang memalak mengenakan baju hitam, celana jin pendek, dan sebuah jam di tangan kanannya.
Video berdurasi sekitar 1 menit itu diambil pada malam hari.
Di awal video, tampak pemalak memukul wajah pedagang menggunakan tangan kanannya. Pedagang itu sama sekali tidak melawan.
Baca juga: Anggota TNI Ditemukan Tewas di Depok, Polisi: Korban Ditusuk karena Lerai Perkelahian
Usai memukul, pemalak meminta duit dengan mengatasnamakan santunan yatim piatu.
Pedagang tampak membela diri dengan berkata-kata. Namun, pemalak tampak tidak mendengarkan, lalu justru memukul wajah pedagang untuk kedua kalinya.
Terdengar beberapa kali pemalak itu mengucapkan kata-kata kasar kepada pedagang tersebut.
Akhirnya, pedagang itu hendak memberikan uang kepada pemalak tersebut.
Akan tetapi, pria yang diduga anggota ormas itu malah menolak uang tersebut dan mengancam akan membunuh si pedagang.
"Gue tunggu lo ya entar di Giant. Gue tunggu lo, gue matiin lo entar ya," kata pemalak kepada pedagang.
Pemalak lantas menendang kaki pedagang menggunakan kaki kirinya. Kepada pemalak, pedagang mengatakan bahwa pelaku salah sasaran.
"Salah orang," ucap pedagang kepada pemalak.
Perekam video berinisial B mengatakan bahwa aksi pemalakan itu terjadi pada Senin (20/9/2021) sekitar pukul 21.00 WIB.
"Tanggal 20 September 2021, Senin," ucapnya saat dikonfirmasi, Jumat (24/9/2021).
Saat kejadian, B sedang menongkrong di lokasi tersebut.
Baca juga: Tersangka Pembunuh Anggota TNI di Depok Juga Tusuk Seorang Warga
B menduga bahwa pemalak itu merupakan anggota ormas dari atribut yang dikenakan.
"Itu dia pake atribut, bajunya," tutur B.
B menceritakan, pria yang diduga anggota ormas itu memalak hampir seluruh pedagang yang berada di kawasan Puri Beta.
Modus pemalak adalah mengatasnamakan santunan untuk anak yatim.
Kemudian, ada seorang pedagang yang menolak untuk membayar santunan. Pemalak lantas memukul dan menendang pedagang tersebut.
"Kebetulan itu pedagang enggak mau ngasih, soalnya (pemalak) enggak ada surat legalnya yang nunjukkin itu buat santunan anak yatim," kata B.
Baca juga: Disdik Banten Klaim Tak Ada Klaster Covid-19 akibat PTM di SMA di Kota Tangerang
Menurut B, pemalak meminta duit seikhlasnya, tetapi lebih dari Rp 10.000.
"Sebenernya seikhlasnya. Gue sendiri enggak tahu ada patokan harga berapa. Yang jelas pasti di atas Rp 10.000-lah kalo udah ngotot kayak gitu," katanya.
B menyebutkan, pemalak itu ditemani oleh seorang rekannya saat melakukan aksi tersebut. Rekan pemalak menunggu di motor yang terparkir tidak jauh dari lokasi kejadian.
Kapolsek Ciledug Kompol Poltar L Gaol mengaku belum mengetahui peristiwa yang terjadi di Puri Beta itu.
Akan tetapi, dia mengatakan bahwa pihaknya bakal melakukan penyelidikan pada Jumat malam ini.
"Saya akan arahkan anggota untuk cek. Saya cek malam ini," ucap Poltar kepada awak media, Jumat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.