JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Bidang Humas Dinas Pendidikan DKI Jakarta Taga Radja Gah mengatakan, penambahan jumlah sekolah yang menggelar pembelajaran tatap muka merupakan hasil evaluasi dari Dinas Pendidikan DKI Jakarta.
Menurut Disdik, hasil evaluasi menyatakan penambahan jumlah sekolah untuk pembelajaran tatap muka (PTM) dinyatakan aman.
"Dilihat dari sisi kami dari sekolah dianggap dalam kondisi aman," kata Taga saat dihubungi melalui telepon, Minggu (26/9/2021).
Baca juga: Total 1.509 Sekolah di Jakarta Gelar PTM Terbatas Mulai Senin Pekan Depan
Taga menjelaskan, enam sekolah yang ditemukan kasus Covid-19 telah terbukti tidak terjadi di lingkungan sekolah.
Karena setelah ditemukan kasus, Dinas Kesehatan DKI Jakarta langsung melakukan tracing kepada seluruh warga sekolah dan tidak ditemukan kasus lain yang berhubungan dengan PTM.
"Dan orang yang berinteraksi dengan pasien (positif Covid-1) sudah di-PCR hasilnya semua negatif," ujar dia.
Enam sekolah yang terdapat kasus Covid-19 saat PTM, yaitu:
1. SDN 03 Klender: dua siswa dinyatakan Covid-19 sehari setelah PTM berlangsung, kemungkinan terpapar di luar sekolah;
2. SMKN 66 Jakarta Timur: seorang guru kemungkinan terpapar di rumah;
3. SDN 02 Pondok Ranggon: satu siswa kemungkinan terpapar di rumah;
4. SMP PGRI 20 Jakarta Timur: satu orang guru kemungkinan terpapar di luar sekolah;
5. SMAN 25 Jakarta Pusat: satu siswa terpapar kemungkinan di luar sekolah;
6. SMAN 20 Jakarta Pusat satu siswa terpapar kemungkinan di luar sekolah.
Baca juga: Sekolah Tatap Muka di Jakarta Dihentikan 4 Hari karena Kegiatan ANBK
Dari enam temuan kasus Covid-19 dalam periode PTM, tidak ada satupun yang menjadi klaster PTM karena tidak memenuhi syarat klaster.
Sedangkan alasan kedua, kata Taga, Disdik DKI Jakarta selalu melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan DKI Jakarta dan Puskesmas terdekat untuk melakukan rem darurat jika ditemukan kasus Covid-19.