Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPAI Minta Ibu Tiri Penganiaya Bocah 5 Tahun di Ciracas Dihukum Maksimal

Kompas.com - 28/09/2021, 18:49 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyesalkan kasus penganiayaan terhadap bocah perempuan berusia lima tahun oleh ibu tirinya sendiri di wilayah Ciracas, Jakarta Timur.

"Kami sangat menyesalkan peristiwa dugaan kekerasan yang dilakukan oleh orangtua," kata Kepala Divisi Pengawasan, Monitoring dan Evaluasi KPAI Jasra Putra dalam keterangan yang diterima, Selasa (28/9/2021).

Jasa mengatakan, orangtua seharusnya sebagai pelindung pertama dan utama anak dalam pemenuhan dan perlindungan hak anak.

Baca juga: Remaja Perempuan Dianiaya Ayah Kandung dan Ibu Tiri di Pamulang, Keluarga Lapor Polisi

"Tentu kami minta aparat penegak hukum untuk memberikan hukuman maksimal kepada pelaku, karena pelaku adalah orang terdekat dari anak. Ibu tiri seharusnya memberikan perlindungan untuk anak," tutur Jasa.

Sepanjang Januari hingga Juni 2021 (semester pertama), KPAI menerima pengaduan, baik secara langsung maupun online, sebanyak 3668 kasus terkait Pemenuhan Hak Anak dan Perlindungan Khusus Anak.

"Jika dilihat tiga data kasus, yang paling banyak diadukan terkait klaster keluarga dan pengasuhan alternatif sebanyak 1.318," ujar Jasa.

Baca juga: Buntut Kasus Bayi Dijadikan Manusia Silver, KPAI Bakal Evaluasi Status Kota Layak Anak Tangsel

Adapun bocah perempuan berusia lima tahun menjadi korban penganiayaan oleh ibu tirinya sendiri di Ciracas.

Ayah korban, BM, mengatakan bahwa pemicu penganiayaan adalah soal makanan.

"Jadi anak saya dibilang bandel terus, ambil makanan di dalam rumah. Ya itu kan makanan bareng-bareng ya. Seolah-olah anak saya terus yang disalahin, jadi apa-apa dipukul, apa-apa dipukul," kata BM saat mengantarkan korban untuk visum di RS Polri Kramatjati, Minggu (26/9/2021) malam.

Sepulang kerja, BM sering melihat putrinya itu dalam keadaan memar.

Baca juga: Meninggal dengan Luka Lebam, Bocah 7 Tahun Tewas Dianiaya Ibu Tiri, Terbongkar Saat Akan Dimakamkan

"Tiba-tiba udah memar. Ditanya nggak mau ngomong," ujar BM.

BM mengungkapkan, ada sejumlah luka yang diderita putrinya, yaitu di bagian mata kiri, hidung, lengan kanan, dan lengan kiri.

"Ada yang dicubit pipi, ada yang dipukul pakai gagang sapu," ucap BM.

BM belum mengetahui sejak kapan penganiayaan itu terjadi.

"Kira-kira udah lama juga, tetapi baru ketahuan ini. Anak saya biasanya ceria ya. Tiba-tiba diem aja gitu, ngadep tembok terus," kata dia.

Kepala Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Jakarta Timur Iptu Bambang Wijanarko mengatakan, pihaknya telah menerima laporan terkait dugaan penganiayaan itu.

"Terlapornya ada dua, nanti kami cek lagi. Kalau ada laporan pasti diproses," kata Bambang, Senin kemarin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com