Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berpura-pura Jadi Petugas PLN, Komplotan Maling Curi Perhiasan Rp 300 Juta di Cilandak

Kompas.com - 30/09/2021, 06:36 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komplotan maling yang menggasak brankas berisi perhiasan dan sertifikat tanah di Jalan Kramat Batu Dalam, Gandaria Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan, diduga berpura-pura menjadi petugas Perusahaan Listrik Negara (PLN).

Pada Rabu (29/9/2021) pagi, komplotan yang berjumlah empat orang datang untuk menggasak barang incarannya.

Perwakilan keluarga korban, Prishilla Afita (27), mengatakan, para pelaku datang sekitar pukul 10.15 WIB.

Baca juga: Tak Ditilang, Perempuan di Tangerang Diminta Nomor Telepon Lalu Terus Dihubungi Polisi

Pelaku seorang pria berpura-pura akan mengerjakan proyek perbaikan instalasi listrik.

“Itu ada orang ngetok pagar kencang banget. Teriak, 'Bu permisi, Bu permisi, Bu'. Terus saya ngintip kan dari jendela kamar, namun ternyata orangnya itu sudah masuk ke dalam pagar," ujar Prishilla seusai membuat laporan di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Rabu sore.

Prishilla mengatakan, pelaku berdalih akan ada pemadaman dan pergeseran tiang listrik kepada asisten rumah tangga di rumahnya.

Teman pelaku lainnya berusaha untuk mengalihkan perhatian asisten rumah tangga.

Dalam waktu yang cukup singkat, komplotan maling beraksi dengan cepat. Prishilla saat itu sedang rapat di kamarnya sendiri.

Posisi asisten rumah tangga Prishilla kemudian menjauh dari pintu utama rumah. Komplotan maling menuju kamar nenek Prishilla.

Pelaku kemudian masuk ke kamar nenek Prishilla dan menuju lemari baju. Di dalam lemari tersimpan brankas berisi perhiasan dan sertifikat tanah.

Baca juga: Fakta Pembunuhan Paranormal di Tangerang: Berawal Selingkuh hingga Sewa Pembunuh Bayaran

"SHM ada empat sertifikat hak milik ya, terus kemudian ada berlian, kalung, cincin, anting berlian, dan emas kira-kira berapa gram gitu. Totalnya ratusan juta. Hampir 300 jutaanlah totalnya, sekitar segitu untuk perhiasannya," tambah Prishilla.

Pelaku yang membawa brankas sempat dilihat oleh asisten rumah tangga saat keluar dari rumah.

Asisten rumah tangganya kemudian kembali ke dalam rumah dan menemukan pintu kamar nenek Prishilla terbuka dan posisi lemari sudah terbuka.

Saat itu, di rumahnya hanya ada asisten rumah tangga dan Prishilla. Nenek Prishilla bersama sopirnya pergi sebelum pukul 10.00 WIB.

Sementara itu, asisten rumah tangga lainnya sedang belanja ke luar rumah.

Atas kehilangan ini, Prishilla sudah membuat laporan kepolisian di Polres Metro Jakarta Selatan.

Polisi sudah mendatangi lokasi untuk memeriksa sejumlah saksi dan mengambil rekaman kamera CCTV di sekitar lokasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com