BEKASI, KOMPAS.com - Polres Metro Bekasi Kota gagal mencapai target dalam pelaksanaan program Vaksinasi Merdeka.
Pada pelaksanaan Vaksinasi Merdeka di wilayah aglomerasi, Polres Metro Kota Bekasi hanya mampu mencapai 65,5 persen dari target yang ditetapkan, yakni sebesar 70 persen.
Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Pol Aloysius Suprijadi mengatakan, meski tidak mencapai target, pihaknya akan menyiapkan langkah strategis terkait capaian vaksinasi itu.
"Target kami 70 persen, dan dalam pelaksanaan vaksinasi ini kami masih memiliki kekurangan 4,5 persen lagi," ujar Aloy saat dikonfirmasi wartawan, Jumat (1/10/2021).
Baca juga: 240.000 Warga Jakbar Disuntik Vaksin Covid-19 lewat Vaksinasi Merdeka
Catatan tersebut merupakan hasil pelaksanaan kegiatan Vaksinasi Merdeka Aglomerasi tahap II yang digelar selama 10 hari, sejak Rabu (22/9/2021) hingga Jumat (1/10/2021) dengan ratusan titik gerai vaksinasi.
"Vaksinasi Merdeka Aglomerasi di Bekasi kota sendiri ada 112 gerai titik vaksinasi yang dilaksanakan mulai dari tanggal 22 September sampai 1 Oktober 2021. Jadi hari ini terakhir," ujar Aloy.
Berkait capaian yang tidak memenuhi target, Aloy mengaku akan melakukan evaluasi pelaksanaan Vaksinasi Merdeka Aglomerasi di wilayahnya.
Baca juga: Menyingkap Kisah Bhabinkamtibmas dan Relawan di Balik Suksesnya Vaksinasi Merdeka
Langkah itu dilakukan agar mengetahui kendala yang ada dan segera menyiapkan strategi untuk mencapai target tersebut.
Sebab, berdasarkan laporan dari beberapa titik gerai Vaksin Merdeka Aglomerasi, ada yang capaian vaksinasinya sudah cukup tinggi, bahkan hampir 90 persen warganya yang sudah disuntik vaksin.
Artinya dengan kondisi ini, ke depan kegiatan vaksinasi massal akan bergeser ke wilayah yang cakupan vaksinasinya masih rendah.
"Kita akan geser tempatnya. Kita akan carikan tempat yang betul betul sesuai. Di mana masyarakat yang capaian vaksinnya masih rendah," ujar Aloy.
Untuk itu, Aloy berharap masyarakat di Kota Bekasi dapat segera mendatangi sentra-sentra vaksin yang tersedia.
Hal ini dilaksanakan untuk menciptakan kekebalan komunal atau herd immunity terhadap warga di tengah potensi gelombang ketiga Covid-19.
"Sehingga apabila masyarakat nantinya sudah di vaksin mudahan-mudahan masyarakat pun apabila terpapar tidak terlalu parah dalam kondisinya dan tidak menyebabkan kematian," ungkapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.