Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER JABODETABEK] Ambulans Dihalang-halangi di Kramatjati | Dirut Transjakarta Meninggal Dunia

Kompas.com - 04/10/2021, 07:44 WIB
Ivany Atina Arbi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Berita tentang ambulans yang dihalang-halangi di kawasan Kramatjati, Jakarta Timur, pada Sabtu (2/10/2021) malam menjadi berita paling banyak dibaca pada Minggu (3/10/2021).

Kompas.com merangkum sejumlah berita terpopuler Jabodetabek sepanjang Minggu kemarin di sini:

1. Ambulans dihalang-halangi saat bawa pasien komplikasi

Kasus ambulans dihalang-halangi kembali terjadi.

Kali ini, ambulans dari Emergency Response Indonesia dihalang-halangi mobil Toyota Avanza saat melaju di Jalan Raya Bogor, Kramatjati, Jakarta Timur, Sabtu (2/10/2021) malam.

Video yang memperlihatkan kejadian tersebut diunggah oleh akun Instagram @emergencyresponseindonesia dan viral di media sosial.

Baca juga: Polisi Akan Tetapkan Jalur Alternatif Ketika Pemberlakuan Ganjil Genap di Depok

Kru atau perawat Emergency Response, Donang mengatakan, saat kejadian, ambulans tengah membawa pasien lanjut usia yang mengalami komplikasi dari RSUD Pasar Rebo menuju Pulogebang, Cakung.

Karena jalan macet, sopir ambulans kemudian melawan arah. Tak lama berselang, mobil Avanza putih menghadang laju ambulans itu.

Baca berita selengkapnya di sini

2. Polisi imbau ambulans tidak lawan arah tanpa pengawalan petugas

Kasat Lantas Jakarta Timur AKBP Edy Surasa mengimbau ambulans agar tidak melawan arah tanpa pengawalan petugas.

"Sebaiknya tidak melawan arah tanpa adanya pendampingan dari petugas, karena dapat membahayakan pengguna jalan lain," kata Edy, Minggu (3/10/2021).

Edy mengatakan bahwa petugas, dalam hal ini personel Satlantas, lebih mengerti teknis ketika pemberlakuan lawan arah.

Baca juga: Jalan I Gusti Ngurah Rai Klender Ditutup Malam Ini, Simak Relayasa Lalu Lintasnya

Namun, di sisi lain, Edy juga mengimbau kepada pengguna jalan lain agar mendahulukan laju ambulans yang sedang membawa pasien.

"Untuk pengguna jalan juga kami imbau agar memberi jalan kepada ambulans, karena termasuk kendaraan yang diprioritaskan. Jangan sampai ambulans yang sedang membawa pasien terhalang," tutur Edy.

Baca berita selengkapnya di sini

3. Sosok Sardjono Jhony Tjitrokusumo, pilot berpengalaman yang ditunjuk jadi Dirut Transjakarta

Kabar duka datang dari PT Transportasi Jakarta (Transjakarta). Direktur Utama perusahaan tersebut yakni Sardjono Jhony Tjitrokusumo meninggal dunia, Minggu (3/10/2021).

Jhony meninggal dunia karena sakit dan sudah beberapa waktu belakangan menjalani perawatan intensif di RSPAD Gatot Subroto.

Semasa hidupnya, Jhony dikenal sebagai sosok pilot yang berpengalaman di berbagai maskapai dunia, sampai akhirnya ditunjuk menjadi Dirut perusahaan bus di Ibu Kota.

Baca juga: Anies Kenang Sosok Sardjono Jhony Tjitrokusumo: Sukses Nakhodai Transjakarta di Tengah Pandemi

Jhony mengawali karir sebagai seorang pilot. Dia bekerja di perusahaan maskapai Merpati Airlines sejak 1991-2004.

Setelah itu, dia menjadi pilot maskapai penerbangan Qatar 2006-2007 dan ditunjuk sebagai pilot senior di Etihad Airways.

Jhony juga sempat menjadi Direktur Utama Merpati Nusantara Airlines pada 2010-2012.

Baca berita selengkapnya di sini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com