Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Periksa 10 Pegawai Telkom Terkait 5 Orang Tewas di Gorong-gorong di Cipondoh

Kompas.com - 11/10/2021, 07:44 WIB
Muhammad Naufal,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Polisi hingga Minggu (10/10/2021) masih menyelidiki kasus tewasnya lima orang di gorong-gorong di Jalan Taman Royal, Cipondoh, Kota Tangerang. Identitas para korban belum semuanya diketahui. Dua korban masih belum diketahui identitasnya.

Penyelidikan polisi kini menyangkut surat perjanjian kerja (SPK) antara PT Telkom Indonesia dengan para korban hingga keterangan dari beberapa pihak.

Polisi cari SPK

Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Deonijiu de Fatima mengungkapkan, pihaknya masih memeriksa apakah tiga dari lima korban itu memiliki SPK dengan PT Telkom Indonesia. Tiga korban itu merupakan mitra kerja PT Telkom Akses, anak perusahan PT Telkom Indonesia.

Baca juga: Selidiki Tewasnya 5 Korban di Gorong-gorong Cipondoh, Polisi Periksa 10 Orang dari PT Telkom Indonesia

Pencarian SPK, kata dia, untuk menyelidiki pihak yang bertanggung jawab atas kematian mereka.

"Kami masih telusuri pekerjaan yang diberikan oleh pihak Telkom ke pihak ketiga ini apakah ada SPK," ujar Deonijiu, Minggu.

"Sehingga, siapa yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan pekerjaan ini," sambungnya.

Selain mencari SPK, polisi juga tengah menyelidiki pihak yang mempekerjakan ketiga korban.

Polisi juga sedang menyelidiki apakah pihak vendor yang mempekerjakan ketiga korban melakukan pengawasan saat tiga orang itu bekerja.

"Dari vendor yang melaksanakan pekerjaan, apakah mereka melakukan pengawasan dalam proses pekerjaannya atau tidak. Nah ini masih dalam proses penyelidikan," kata Deonijiu.

10 pegawai Telkom diperiksa

Deonijiu menyatakan, polisi kepolisian telah memeriksa 10 pegawai PT Telkom Indonesia untuk menyelidiki pihak yang bertanggung jawab atas tewasnya tiga orang dari perusahaan itu dan dua orang lain.

Kepolisian, kata Deonijiu, meminta keterangan beberapa pihak selain PT Telkom Indonesia. Sejumlah pihak lain yang dimintai keterangan adalah masyarakat yang berada di sekitar lokasi kejadian hingga keluarga masing-masing korban.

Deonijiu belum mengungkapkan total orang yang telah diperiksa. Dia mengatakan, pihaknya masih mengumpulkan hasil pemeriksaan terhadap orang-orang yang diperiksa.

"Yang dimintai keterangan juga masyarakat setempat, kemudian dari pihak keluarga korban. Sampai saat ini masih dikumpulkan oleh penyidik," kata dia.

Dia juga mengemukakan, kelima jenazah korban telah selesai diautopsi di RSUD Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang. Proses autopsi dilakukan untuk menyelidiki penyebab kematian korban.

"Kemarin para korban sudah dibawa ke RS untuk dilaksanakan autopsi," kata dia.

Hasil autopsi belum diungkapkan. Namun setelah diautopsi, jenazah para korban yang telah diidentifikasi sudah diserahkan ke keluarga masing-masing.

Menurut Deonijiu, keluarga sudah memakamkan para korban.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri May Day Fiesta, Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri May Day Fiesta, Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Massa Buruh Nyalakan 'Flare' dan Kibarkan Bendera di Monas

Massa Buruh Nyalakan "Flare" dan Kibarkan Bendera di Monas

Megapolitan
Ribuan Buruh Ikut Aksi 'May Day', Jalanan Jadi 'Lautan' Oranye

Ribuan Buruh Ikut Aksi "May Day", Jalanan Jadi "Lautan" Oranye

Megapolitan
Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Megapolitan
Ribuan Polisi Amankan Aksi 'May Day', Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Ribuan Polisi Amankan Aksi "May Day", Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Megapolitan
Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Megapolitan
Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang, Lalin Sempat Tersendat

Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang, Lalin Sempat Tersendat

Megapolitan
Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi 'May Day'

Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi "May Day"

Megapolitan
Massa Aksi 'May Day' Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Massa Aksi "May Day" Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Megapolitan
Rayakan 'May Day', Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Rayakan "May Day", Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Megapolitan
Pakar Ungkap 'Suicide Rate' Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Pakar Ungkap "Suicide Rate" Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com