Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/10/2021, 12:13 WIB
Ihsanuddin,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

Sumber


JAKARTA, KOMPAS.com - Pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di sekolah-sekolah wilayah Jakarta Pusat sampai saat ini masih terus berjalan dan sudah memasuki tahap IV sejak Senin (12/10/2022).

Dalam tahap ini, jumlah sekolah yang menggelar PTM bertambah.

"Ada tambahan jumlah sekolah yang melaksanakan PTM setelah lolos asesmen," ujar Wali Kota Jakarta Pusat Dhany Sukma seperti dilansir Warta Kota, Selasa (12/10/2021).

Dhany mengatakan, PTM di wilayahnya sampai saat ini masih berjalan lancar. Ia belum menerima laporan adanya siswa atau pun guru yang terpapar Covid-19.

Baca juga: SMP yang Gelar PTM Taat Prokes, Dindik Kota Tangerang Hanya Temukan Orangtua Siswa Kerap Ngobrol

Sementara itu, Kepala Suku Dinas Pendidikan wilayah II Jakarta Pusat Uripasih mengatakan, ada penambahan sebanyak 194 sekolah dalam PTM IV ini. Sekolah itu terdiri dari tingkat TK sampai SMA.

Dengan penambahan itu, maka total secara keseluruhan yang melaksanakan PTM sudah mencapai 205 sekolah.

"Tadinya hanya 11 sekolah (di Sudin Pendidikan wilayah II) tapi ada tambahan 194 sekolah," kata Uripasih.

Baca juga: Izinkan Sekolah Tatap Muka, Pemkot Depok Akan Adakan Tes Swab Acak untuk Murid

Menurut dia, jumlah penambahan sekolah tersebut sesuai dengan SK Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta.

"Sekolah yang lolos assessment maka sudah bisa menggelar PTM tapi tetap dengan ketentuan protokol kesehatan (prokes) Covid - 19," ujarnya.

Uripasih pun sudah memantau secara langsung proses PTM di sejumlah sekolah guna memastikan protokol Covid-19 berjalan baik.

Salah satu sekolah yang dipantau adalah PTM di TK Adven. Sekolah tersebut mengadakan PTM di kelas dan sekaligus juga memfasilitasi siswa di rumah mengikuti pembelajaran melalui aplikasi Zoom.

"Semua menu pelajaran baik di sekolah ataupun murid yang di rumah melalui zoom sama," kata dia.

Untuk jumlah siswa TK yang melaksanakan PTM di kelas hanya lima orang dan sisanya 10 orang melalui zoom meeting.

Sementara di tingkat SD sampai SMA dibatasi hanya 50 persen yang mengikuti PTM di kelas.

"Mereka belajar setiap Senin, Rabu, Jumat dengan lamanya jam belajar 2x30 menit," ucap Uripasih.

**Artikel ini telah Tayang di Warta Kota Live dengan judul "Jumlah Sekolah yang Menggelar PTM di Sudin Pendidikan Wilayah II Jakarta Pusat Bertambah 194".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Megapolitan
Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Megapolitan
Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Megapolitan
Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Megapolitan
Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Megapolitan
Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com