Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinilai Tak Bisa Selesaikan Masalah Jakarta, Anies Diminta Keluar dari Politik

Kompas.com - 13/10/2021, 14:45 WIB
Ivany Atina Arbi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kelanjutan perjalanan Anies Baswedan di panggung politik belakangan dipertanyakan karena Gubernur DKI Jakarta tersebut akan segera melepas jabatannya pada 2022.

Di saat banyak yang menganggap Anies layak untuk maju sebagai salah satu kandidat calon presiden di Pemilu 2024 nanti, ada juga pihak yang meragukan kemampuan Anies.

Salah satu pihak yang sangsi akan kemampuan Anies adalah ketua Fraksi PDI-P DPRD DKI Jakarta, Gembong Warsono.

Menurut Gembong, Anies jauh dari kata layak untuk kembali berkompetisi di kancah politik karena dia tidak mampu menyelesaikan permasalahan-permasalahan krusial yang ada di Jakarta.

“Saran saya melompat saja (keluar dari politik) karena di Jakarta saja dia tidak bisa menyelesaikan masalah-masalah yang ada,” ujar Gembong.

Baca juga: Ketua Fraksi PKS Nilai Anies Pantas Maju Jadi Capres

Banyak janji kampanyenya yang tidak terealisasi dengan baik. Program rumah DP Rp 0, misalnya, jauh dari kata tuntas. Padahal, ini sudah memasuki tahun keempat kepemimpinan Anies di Jakarta.

“Mudah-mudahan sisa waktu satu tahun ini Pak Anies mampu menjawab atau menutaskan persoalan-persoalan warga Ibu Kota. Kalau satu tahun itu dia pakai ilmu Bandung Bondowoso pasti bisa,” sindir Gembong.

Saat pertama kali dilantik sebagai gubernur, Anies berjanji akan membangun ratusan ribu unit rumah untuk warga Jakarta dengan skema pembelian yang memudahkan, yakni DP Rp 0.

Target ini kemudian direvisi hanya menjadi 29.366 unit rumah, sebagaimana yang tertulis dalam draf Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) DKI Jakarta terbaru.

Meski demikian, hingga saat ini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta baru menyediakan sekitar 942 rumah dengan skema DP Rp 0.

Baca juga: Ketua Fraksi PDI-P Nilai Kinerja Anies Buruk Selama Jabat Gubernur DKI

Normalisasi dan naturalisasi sungai mandek

Selain itu, Anies juga mencanangkan proyek naturalisasi sungai sebagai upaya pengendalian banjir di Ibu Kota.

Proyek ini akan berjalan beriringan dengan program serupa, yakni normalisasi, yang dikerjakan bersama pemerintah pusat.

Normalisasi sendiri sudah berjalan sejak 2012 dan menyasar 16 kilometer area pinggir sungai. Targetnya, sepanjang 33,69 kilometer area bantaran sungai akan diperlebar dan dibeton melalui program normalisasi ini.

Namun, sejak 2017, program kerja sama ini terhenti lantaran Pemprov DKI Jakarta tak lagi melanjutkan pembebasan lahan di sepanjang daerah aliran sungai yang menjadi target normalisasi.

Anies mengatakan, “betonisasi” bukanlah jalan yang efektif untuk mengendalikan banjir. Ia menggagas program naturalisasi, yakni memperlebar sungai tanpa membeton.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Megapolitan
Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com