Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Heroik Petugas Damkar Selamatkan Siswi dari Reruntuhan Beton, Tangis Pecah Saat Misi Selesai

Kompas.com - 16/10/2021, 06:00 WIB
Ivany Atina Arbi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Jumat (15/10/2021) menjadi hari yang terasa panjang bagi petugas Dinas Pemadam Kebakaran (damkar) Kota Depok karena mereka dihadapkan pada misi yang luar biasa berat, yaitu menyelamatkan seorang siswi yang tertimpa beton.

Kecelakaan ini bermula dari tergulingnya alat berat crane saat membongkar menara air PDAM di Jalan Mawar Raya, Depok, pada Jumat pagi, sekitar pukul 09.00 WIB. Salah satu tiang beton yang dibongkar kemudian menimpa rumah warga.

Akibatnya, sejumlah penghuni rumah terluka karena tertimpa reruntuhan beton. Salah satu di antara korban tersebut adalah YA (12) yang tengah belajar secara daring di kamarnya saat musibah terjadi.

YA sempat terhimpit beton selama berjam-jam sebelum akhirnya berhasil diselamatkan oleh petugas damkar Depok.

Baca juga: Detik-detik Truk Crane Terguling di Depok, Warga: Jatuhnya Cepat, Suaranya seperti Gempa

Salah seorang petugas damkar, Nirawan, berkisah bahwa seluruh tubuh YA awalnya tertimpa reruntuhan bangunan yang ambruk.

“Pelan-pelan kami bersihkan dan evakuasi puing dari kepala hingga kaki,” ujar Nirawan kepada TribunJakarta.com, Jumat. Petugas damkar dibantu dengan alat-alat rescue seperti alat pemotong beton, dongkrak, dan sebagainya.

Sekira pukul 12.00 WIb, seluruh puing di atas tubuh siswi yang masih duduk di bangku SMP itu berhasil diangkat.

“Tapi sewaktu kami mau angkat (tubuhnya) ternyata tangan kanannya masih tertumpuk beton, makanya dari selepas shalat Jum’at kami berusaha ngeluarin tangan sebelah kanannya,” ungkap Nirawan.

Baca juga: Crane Terguling dan Timpa Rumah Warga, PDAM Evaluasi Pelaksanaan Proyek

Siang itu, satu unit crane sudah dipersiapkan untuk mengangkat tiang beton tower PDAM yang ambruk. Namun, setelah didiskusikan, evakuasi beton akhirnya dibatalkan karena risikonya cukup tinggi.

“Khawatir runtuh lagi karena tiang beton yang ambruk itu hanya tersangga rumah,” bebernya.

Evakusi pun dilanjutkan secara hati-hati dengan menggunakan alat pemotong.

Nirawan sangat salut kepada korban yang tak menangis ataupun mengeluh sedikitpun selama proses evakuasi. Korban hanya meminta minum karena dehidrasi.

Hanya saja, tim medis melarang korban untuk minum sementara evakuasi berlangsung karena khawatir saluran pernapasannya tersumbat.

“Jadi kita cuma beri bantuan oksigen dan mengoleskan madu di bibir korban”.

Baca juga: Evakuasi Siswi Terimpit Crane Berjalan Dramatis, Tim Damkar Menangis Bahagia Usai Selamatkan Korban

Perjuangan Nirawan dan sejumlah rekannya pun akhirnya berbuah manis. Seluruh bagian tubuh korban berhasil dievakuasi dari reruntuhan beton setelah lima jam.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com