Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Calon Kades di Tangerang Diduga Gelapkan 2 Mobil Rental, Terungkap Setelah Kalah Pilkades

Kompas.com - 20/10/2021, 13:42 WIB
Tria Sutrisna,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Seorang pegawai rental mobil di kawasan Pagedangan, diduga menjadi korban penggelapan salah satu calon kepala desa (Cakades) di wilayah Kabupaten Tangerang

Dua unit mobil pribadi yang dipinjamkan kepada terduga pelaku tidak dikembalikan dan justru digadaikan di wilayah Subang dan Indramayu, Jawa Barat.

Korban Muklis (29) mengatakan, dugaan kasus penipuan itu terjadi pada 29 September 2021.

Saat itu, terduga pelaku berinisial IH (31) menyewa dua unit mobil kepada korban.

Baca juga: Merasa Difitnah soal Pemecatan, Viani Limardi Resmi Gugat PSI Rp 1 Triliun

Mobil tersebut disewa untuk keperluan IH yang kala itu sedang mengikuti kontestasi pemilihan kepala desa (Pilkades) Mekarsari, Tangerang,

"Ya jadi awalnya itu yang si calon kepala desa itu mau rental mobil. Terus di rental syaratnya enggak terpenuhi, terus mohon-mohon ke saya, sudahlah saya pinjemin punya saya sama yang mertua," ujar Muklis saat dihubungi, Selasa (19/10/2021).

Menurut Muklis, IH meminjam dua unit mobil tersebut sampai kontestasi Pilkades Kabupaten Tangerang selesai dengan jaminan KTP mertua terduga pelaku.

Selanjutnya dia diperkenankan untuk mengambil dua kendaraan miliknya.

Setelah pencoblosan Pilkades selesai dan IH diketahui gagal terpilih, Muklis menghubungi terduga pelaku untuk mengambil kendaraannya.

Namun, kata Muklis, IH mengatakan bahwa dua unit mobil yang disewanya justru digadaikan kepada pihak lain di Subang dan Indramayu.

"Saya tanya, mobil gimana? Dia bilang digadaikan satu di Indramayu, satu di Subang," ungkap Muklis

"Saya dapat alamat gadainya, tetapi di sana enggak ngasih mobil saya. Katanya yang penting ada duit, baru mobil keluar gitu," sambungnya.

Baca juga: Anies Izinkan Anak di Bawah Usia 12 Tahun Masuk Tempat Wisata Didampingi Orangtua

Muklis mengaku sudah sempat menemui IH dan keluarganya untuk meminta pertanggungjawaban atas dua unit mobilnya yang digadaikan tersebut.

Namun, IH justru menghindar dan tidak menebus dua unit mobil miliknya yang digadaikan di dua lokasi berbeda.

IH juga menantang Muklis untuk melaporkannya ke kepolisian.

"Dia gak mau tanggung jawab, dia pasang badan. Kalau mau laporin, laporin aja katanya gitu. Mobil saya yang satu digadai Rp 29 juta, yang satu Rp 17 juta," kata IH.

Menanggapi hal itu, Kapolresta Tangerang Kombes Wahyu Sri Bintoro mengaku akan memeriksa terlebih dahulu informasi dugaan kasus penggelapan tersebut untuk selanjutnya ditindaklanjuti.

"Nanti akan kami cek, mas. Kalau sudah ada korban dan membuat LP pasti kami tindak lanjuti," kata Wahyu melalui pesan singkat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com