Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keceriaan dan Senyum Lebar Pedagang Kelinci Sambut Wisata Ragunan Dibuka Lagi...

Kompas.com - 23/10/2021, 16:26 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Keceriaan terpancar dari wajah Dewi, seorang pedagang kelinci di Jalan Saco, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Sabtu (22/10/2021) siang.

Dewi gembira menyambut dibukanya kembali Taman Margasatwa Ragunan setelah sebelumnya ditutup sementara karena pandemi Covid-19.

Di balik kegembiraan dan senyumnya yang merekah, terselip harapan agar pembukaan kembali Ragunan dapat membangkitkan penjualan yang selama ini melorot tergerus pandemi.

"Dibuka kembali Ragunan ini saya senang sekali. Padahal hari ini belum ada yang beli, tapi seneng aja. Kalau pengunjung ramai nanti ada yang beli," ujar Dewi, Sabtu.

Baca juga: Hari Pertama Dibuka, Ragunan Dikunjungi Ribuan Warga, Banyak Orangtua Bawa Anaknya Berwisata

Di bawah pohon ketapang yang rindang, Dewi bercerita, lebih dari satu tahun terakhir ini pendapatannya menurun. Salah satu alasannya sudah tentu karena kawasan Taman Margasatwa Ragunan ditutup.

Bahkan, Dewi pernah tidak kedatangan pembeli selama empat hari.

Selama Taman Margasatwa Ragunan ditutup, ia hanya mengandalkan pengendara yang melintas untuk membeli dagangannya.

"Pernah kemarin saat Covid-19 meningkat, selama empat hari saya tidak ada yang beli kelinci," kata Dewi.

Baca juga: Ragunan dan 58 Taman di Jakarta Dibuka, Ini Syarat Wajib bagi Pengunjung

Dewi sendiri telah 40 tahun berdagang tepat di belakang pintu Ragunan.

Selama pandemi, ia mengalami banyak kesulitan. Cara Dewi bertahan hidup selama pandemi hanya memanfaatkan bantuan sosial (bansos) dari pemerintah.

Namun, Dewi tetap tegar. Ia tak mengeluh dan tetap berusaha dengan menjajakan dagangan lain.

"Dengan Ragunan dibuka, saya kan juga buka warung kopi juga, paling tidak ada pegawai Ragunan yang beli kopi. Alhamdulillah buat menyambung hidup," kata Dewi.

Baca juga: Cara Daftar Online untuk Berkunjung ke Taman Margasatwa Ragunan di Masa PPKM Level 2

Dewi berharap dibukanya Ragunan menjadi pemantik rezeki bagi penjualan kelinci seperti sebelum pandemi Covid-19.

Sejumlah ekor kelinci yang dipajang diharapkan menjadi daya tarik pengunjung Ragunan, terlebih anak-anak.

"Buat oleh-oleh juga. Kalau saya jual kelinci itu dari harga Rp 50.000. Itu yang kelinci biasa. Kalau yang anggora Rp 65.000. Semoga ramai pengunjung lagi, banyak lagi yang beli," ucap Dewi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com