Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Transjakarta dan LRT Jabodebek Alami Kecelakaan pada Hari yang Sama...

Kompas.com - 26/10/2021, 06:09 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Jessi Carina

Tim Redaksi

"Yang paling sulit (dievakuasi) di belakang kemudi ya, korban itu terjepit oleh stang kemudi dan dasbor," ujar Gatot.

Dua korban tewas dibawa ke RS Polri Kramatjati. Sementara korban luka ada yang dibawa RS Budhi Asih atau RS Polri Kramatjati.

LRT tabrakan saat uji coba

Sementara itu, kereta LRT Jabodebek tabrakan di rel di atas ruas Tol Jagorawi KM 12/600, Cipayung, saat uji coba.

Baca juga: Hari Buruk Angkutan Massal Jakarta: Kecelakaan Transjakarta dan LRT

Direktur PT INKA Budi Noviantoro mengatakan, tabrakan itu akibat kesalahan masinis yang tidak mengurangi kecepatan.

Budi mengatakan, kecepatan LRT tidak berkurang saat berdekatan dengan unit kereta yang sedang diam di jalur yang sama.

"Dari awal indikasi awal ini masinis pada saat lansir terlalu cepat," kata Budi saat konferensi pers virtual, Senin kemarin.

Masinis yang berada di depan kereta yang bertabrakan selamat dengan dengan luka ringan. Masinis langsung dirawat dan segera dimintai keterangan terkait peristiwa kecelakaan tersebut.

"Terindikasi lansiran yang cepat, masinisnya alhamdulillah tidak apa-apa, luka ringan sehingga selanjutnya tim dari KNKT langkah investigasi," ujar Budi.

Budi menjelaskan, tabrakan terjadi saat proses uji coba yang hampir selesai. Saat ini, proses investigasi akan menjadi penentu langkah selanjutnya.

"Kami kan memang sedang proses pengujian LRT dan hampir selesai pengujian dinamis," kata dia.

Warga setempat bernama Eman Sulaeman (32) mengatakan bahwa kecelakaan LRT itu terjadi pada pukul 12.30 WIB.

Eman mengetahui kecelakaan itu saat berada di pinggir tol.

"Ngedengar ledakan. Itu LRT yang tabrakan. Seperti bunyi 'der' gitu," kata Eman.

Eman mengatakan, dentuman seperti ledakan itu terdengar kencang.

Hari buruk angkutan massal Jakarta

Pengamat Transportasi Azas Tigor Nainggolan menyebutkan bahwa hari Senin kemarin, merupakan hari buruk bagi angkutan massal Jakarta.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com