"Yang paling sulit (dievakuasi) di belakang kemudi ya, korban itu terjepit oleh stang kemudi dan dasbor," ujar Gatot.
Dua korban tewas dibawa ke RS Polri Kramatjati. Sementara korban luka ada yang dibawa RS Budhi Asih atau RS Polri Kramatjati.
Sementara itu, kereta LRT Jabodebek tabrakan di rel di atas ruas Tol Jagorawi KM 12/600, Cipayung, saat uji coba.
Baca juga: Hari Buruk Angkutan Massal Jakarta: Kecelakaan Transjakarta dan LRT
Direktur PT INKA Budi Noviantoro mengatakan, tabrakan itu akibat kesalahan masinis yang tidak mengurangi kecepatan.
Budi mengatakan, kecepatan LRT tidak berkurang saat berdekatan dengan unit kereta yang sedang diam di jalur yang sama.
"Dari awal indikasi awal ini masinis pada saat lansir terlalu cepat," kata Budi saat konferensi pers virtual, Senin kemarin.
Masinis yang berada di depan kereta yang bertabrakan selamat dengan dengan luka ringan. Masinis langsung dirawat dan segera dimintai keterangan terkait peristiwa kecelakaan tersebut.
"Terindikasi lansiran yang cepat, masinisnya alhamdulillah tidak apa-apa, luka ringan sehingga selanjutnya tim dari KNKT langkah investigasi," ujar Budi.
Budi menjelaskan, tabrakan terjadi saat proses uji coba yang hampir selesai. Saat ini, proses investigasi akan menjadi penentu langkah selanjutnya.
"Kami kan memang sedang proses pengujian LRT dan hampir selesai pengujian dinamis," kata dia.
Warga setempat bernama Eman Sulaeman (32) mengatakan bahwa kecelakaan LRT itu terjadi pada pukul 12.30 WIB.
Eman mengetahui kecelakaan itu saat berada di pinggir tol.
"Ngedengar ledakan. Itu LRT yang tabrakan. Seperti bunyi 'der' gitu," kata Eman.
Eman mengatakan, dentuman seperti ledakan itu terdengar kencang.
Pengamat Transportasi Azas Tigor Nainggolan menyebutkan bahwa hari Senin kemarin, merupakan hari buruk bagi angkutan massal Jakarta.