Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pohon Tumbang di Pujasera Cipondoh, Pemilik Sebut Kerugian Capai Rp 20 Juta

Kompas.com - 26/10/2021, 07:37 WIB
Muhammad Naufal,
Jessi Carina

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Sebuah pohon tumbang di pujasera bernama Food Yard di Poris Plawad Indah, Cipondoh, Kota Tangerang, Senin (25/10/2021).

Pemilik Food Yard, Haris (30), menaksir kerugian yang dialami akibat tumbangnya pohon itu sekitar Rp 20.000.000.

"Ya, (kerugian) Rp 20.000.000 ada lah, kurang lebih. Untuk renovasi lagi kan, sama biaya dan lain-lainnya, di luar renovasi," ucapnya saat ditemui, Senin.

Kata dia, nominal kerugian tersebut termasuk pengeluaran untuk menyewa orang guna merenovasi area pujasera yang tertimpa pohon.

Baca juga: Hujan Deras dan Angin Kencang, Pohon Tumbang di Pujasera Cipondoh

Nominal kerugian itu juga termasuk untuk proses pembersihan area pujasera dari puing-puing pohon itu.

"Karena kita kan harus cepet ngegerakkin orang juga kan ya, untuk ngebersihin. Orang kan enggak dikit ya," tutur Haris.

Dia menyebut, tidak ada kerugian selain dari kerugian materi akibat tumbangnya pohon itu.

Beruntung, karena pohon itu tumbang saat pujaseranya belum beroperasi, tidak ada korban jiwa yang ditimbulkan.

Haris mengaku, kejadian seperti itu baru terjadi kali ini. Belakangan ini, meski sudah sering dilanda hujan dan angin, pohon di lokasi itu belum pernah tumbang atau jatuh.

Baca juga: Prakiraan Cuaca BMKG: Bogor, Bekasi, dan Depok Hujan hingga Malam

"Beberapa kali juga, ujan gede, angin gede, enggak pernah ada jatuh si pohon atau dahannya. Baru kali ini sampai rontok, (pohon) langsung patah," urainya.

Marna (25), saksi mata sekaligus karyawan di Food Yard sebelumnya berujar bahwa pohon berjenis ketapang itu tumbang pada pukul 13.00 WIB.

Pohon setinggi kurang lebih 10 meter itu tumbang sebagian karena angin kencang serta hujan.

"Seperti biasa, sekitar jam 13.00 WIB, kita lagi nyantai. Kan ini operasional jam 16.00 WIB. Tiba-tiba hujan, campur petir dan angin," papar Marna saat ditemui, Senin.

"Tiba-tiba, pohon roboh, 'gembrang', gitu. Waduh, buru-buru saya matiin listrik," sambungnya.

Pohon tumbang menimpa area nongkrong di pujasera tersebut. Sejumlah barang yang tertimpa adalah payung besar, meja, kursi, dan tiang listrik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com