TANGERANG, KOMPAS.com - Khairul Anam, warga Kabupaten Tangerang, mengeluhkan soal pemetaan perumahannya yang dilakukan oleh pihak Google.
Menurut dia, pemetaan perumahannya di Kabupaten Tangerang itu termasuk pelanggaran hak privasi.
Keluhan tersebut diutarakan oleh Khairul melalui akun Twitter-nya, @maskhairulanam, pada 23 Oktober 2021.
Pada Rabu (27/10/2021), Kompas.com telah mendapatkan izin dari Khairul untuk mengutip cuitannya di Twitter.
Dalam cuitan pertamanya, Khariul menandai akun Google Indonesia dengan nama akun @googleindonesia.
"Pemetaan Google Street dan Google Map @googleindonesia melanggar hak privasi dan tak berizin. Korbannya gw dan kompleks perumahan gw yang cluster," tulis dia.
Baca juga: Ingin Hapus Foto Rumah di Google Street View? Begini Caranya
Pada bulan Maret 2021, ada mobil yang memasuki perumahannya. Dia yang mencurigai keberadaan mobil tersebut kemudian bertanya ke orang yang berada di mobil itu.
Kepada Khairul, orang yang berada di mobil mengaku sebagai rekanan Google Indonesia. Mereka mengaku sedang melakukan pemetaan di sana.
Beberapa saat setelahnya, mereka memberikan surat tugas ke Khairul.
"Pas kita tanya-tanya, ngasihlah dia surat tugas. Dia ngakunya petugas lapangan dari PT Kelly Service Indonesia, rekanan @googleindonesia. Surat tugasnya sudah kami foto. #GoogleLanggarPrivasi," urai dia.
Khairul kembali bertanya ke para petugas itu soal perizinan untuk memetakan perumahannya. Usai ditanya, petugas memberikan surat endorse dan bukan surat perizinan.
Menurut dia, pihak yang mengeluarkan surat endorse agar mampu memfoto perumahan Khairul adalah Eko Sulistyo, yang saat itu menjabat sebagai Deputi IV Kepala Staf Kepresidenan.
Surat tersebut ditandatangani pada tanggal 10 Agustus 2018.
Baca juga: Indonesia Masuk 10 Besar Permintaan Hapus Konten ke Google
"Surat endorse itu dukungan terhadap @googleindonesia untuk sukseskan Asian Games (AG) 2018, dengan pemetaan tempat2 yang mendukukung kesuksesan AG. Terus apa hubungannya dengan komplek gw yang cluster?" lanjut Khairul.
Karena merasa ada hal yang ganjil, dia meminta agar para tugas menghapus pemetaan perumahannya.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.