DEPOK, KOMPAS.com - Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pancoran Mas, Depok mengajak orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) untuk mengikuti vaksinasi Covid-19.
Penderita ODGJ diminta tak ragu untuk datang ke puskesmas dan mengikuti skrining sebelum menerima suntikan vaksinasi.
Anggota Tim Vaksinasi Covid-19 UPTD Puskesmas Pancoran Mas, dr Chandra mengatakan, vaksinasi Covid-19 di Puskesmas Pancoran Mas menyasar ODGJ dengan kondisi terkontrol.
Chandra mengatakan, pihaknya akan melakukan skrining untuk menentukan kelayakan penderita ODGJ yang datang untuk menerima vaksinasi.
Baca juga: Bakal Jemput Bola, Kecamatan Ciracas Data ODGJ yang Belum Divaksinasi Covid-19
“Siapapun (ODGJ) dengan kondisi apapun saat sentra vaksinasi dibuka silakan datang untuk dilakukan skrining. Supaya enggak takut dan dapat diberikan vaksinasi asal bisa melewati skrining. Secara prinsip semua penyakit bisa divaksin asal lolos skrining,” kata Chandra saat ditemui di Puskesmas Pancoran Mas, Rabu (3/11/2021) siang.
Chandra menyebutkan, pihaknya menuliskan pengumuman melalui flyer mengenai syarat vaksinasi Covid-19 untuk ODGJ. Adanya pengumuman ini diharapkan dapat membuat masyarakat memahami bahwa penyakit gangguan kejiwaan yang kerap terstigma juga berhak mendapatkan vaksinasi Covid-19.
“Ini mempermudah orang-orang atau keluarga yang memiliki ODGJ untuk vaksinasi. Terkadang syarat-syarat (vaksinasi) itu tak mencakup penyakit-penyakit lainnya, penyakit yang terstigma,” ujar Chandra.
Baca juga: 7 Kali Lebih Berisiko Terinfeksi Corona, Begini Tatalaksana Vaksinasi Covid-19 ODGJ
Chandra menjelaskan, ODGJ terkontrol yang dimaksud adalah orang-orang yang menderita schizophrenia yang rutin mengonsumsi obat untuk mengontrol atau menekan gejala akut.
Kategori terkontrol atau tidak nantinya akan dinilai oleh petugas vaksinasi lewat skrining.
“Jadi pada saat skirining nanti dilihat pada saat wawancara, analisa baik dari dia dan keluarga, dalam kondisi terkontrol. Namanya ODGJ kan memang untuk terkontrol itu beda-beda setiap orang,” kata Chandra.
“Komunikasi baik sekali. Yang penting gejala akutnya sedang tidak muncul, ada pendampingan dari keluarga, obat masih rutin dikontrol masih diminum masih bisa kita berikan (vaksin),” lanjut Chandra.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.