Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tersangka Penusuk Pedagang Pasar Malabar Ditangkap

Kompas.com - 03/11/2021, 17:36 WIB
Muhammad Naufal,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Polisi menangkap tersangka pelaku penusukan seorang pedagang di Pasar Malabar, Kota Tangerang, Banten. Penangkapan dilakukan di Tenjo, Bogor, Jawa Barat pada Selasa (2/11/2021) malam.

Penusukan itu sendiri, yang menewaskan korban, terjadi Selasa pagi kemarin.

Tersangka pelaku merupakan seorang pedagang di Pasar Malabar juga, R (51).

Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Pol Deonijio de Fatima mengemukakan, penangkapan itu dilakukan pada Selasa malam atau kurang dari 24 jam setelah peristiwa itu terjadi.

Baca juga: Seorang Pedagang Pasar Malabar, Kota Tangerang, Tewas Ditusuk Rekannya

Penusukan itu menyebabkan korban berinisial AS (43) itu meninggal dunia pada Rabu siang tadi.

Usai menusuk korban, R sempat kabur menggunakan motornya ke wilayah Tenjo hingga akhirnya ditangkap polisi di sana.

"Penyidik melakukan pencarian dan penyidikan terhadap pelaku. Kurang dari 24 jam setelah kejadian, pelaku ditangkap di Tenjo," ujar Deonijiu saat konferensi pers di Mapolres Metro Tangerang Kota, Rabu sore.

Kepolisian kini menahan R di Mapolres Metro Tangerang Kota.

Berdasar pemeriksaan, R menusuk AS lantaran dendam pribadi.

Polisi masih menyelidiki lebih lanjut soal dendam pribadi tersebut.

"Mereka sama-sama pedagang di Pasar Malabar. Sudah dendam lama, R menyimpam dendam. Hingga kemarin akhirnya cekcok mulut dan menyerang korban," urai Deonijiu.

R disangkakan dengan Pasal 351 Ayat 3 KUHP dengan ancaman hukuman tujuh tahun penjara.

Samidin, ayah korban, sebelumnya menyatakan AS meninggal pada Rabu pukul 10.26 WIB. Dia mengungkapkan, anaknya dirawat di RSUD Kota Tangerang usai ditusuk R.

Menurut Samidin, berdasarkan pemeriksaan, putranya ditusuk dengan sebilah pisau oleh R setidaknya sebanyak tujuh kali.

Pada Rabu pagi tadi, Samidin mengatakan anaknya sempat meminta pulang ke kediamannya. Setelah meminta pulang, kondisi kesehatan AS justru memburuk sampai akhirnya meninggal dunia.

"Dia minta pulang pagi, setelah itu drop. RS (rumah sakit) ambil tindakan lagi, (AS) enggak kuat, selesai (meninggal dunia)," tutur Samidin.

Dia mengatakan, pihak keluarga hendak menguburkan korban di Kabupaten Tangerang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com