Berdasarkan Al-Kitab, Ibrani 10:14, potongan kalimat itu berarti "Sebab oleh satu korban saja, Ia (Yesus) telah menyempurnakan untuk selama-lamanya mereka yang Ia kuduskan".
Lambert mengatakan, karakteristik makam-makam orang Belanda biasanya memiliki penggalan kisah orang yang dimakamkan semasa hidup dan potongan-potongan ayat suci Al-Kitab.
Taman Pemakanan YLCC berada di sebelah timur pusat Kota Depok. Luasnya pemakaman tersebut yaitu satu hektar.
Pemakaman itu merupakan tanah wakaf YLCC untuk 12 kaum keluarga masyarakat Depok.
Adapun ke-12 marga tersebut adalah Jonathans, Soedira, Bacas, Laurens, Leander, Loen, Isakh, Samuel, Jacob, Joseph, Tholense, dan Zadokh.
Makam tersebut terlihat sudah penuh sesak. Namun, pemakaman tersebut disebut masih diisi dengan jasad-jasad baru.
Baca juga: Kawasan Bersejarah Depok Lama Akan Ditata Ulang, Akan Ada Museum
Yano menyebut, ada banyak permintaan perorangan ataupun keluarga masyarakat Depok yang ingin dimakamkan berdampingan dengan keluarganya yang telah lebih dulu wafat.
Namun, karena alasan kesehatan, makam yang diizinkan untuk iisi kembali harus berumur di atas lima tahun untuk jasad baru.
Lambert menyebutkan, pemakaman YLCC memiliki sejarah yang menceritakan kehidupan Depok Lama di masa lalu. Ia menilai, pemakaman YLCC memiliki keindahan.
"Makam ini menunjukkan hubungan sejarah yang kuat antara Belanda dan Indonesia," ujar Lambert.
Sementara itu, Direktur Erasmus Huis, Yolande Melsert mengatakan, pemakaman YLCC mirip dengan pemakaman-pemakaman di Belanda. Ia melihat ada kesamaan bentuk makam dan nisan antara di Indonesia dan Belanda.
"Ya, saya sangat mengenali ciri-ciri makam di Belanda dan Indonesia. Ini sangat mirip," kata Yolande saat berbincang dengan Kompas.com di pemakaman YLCC.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.