Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkunjung ke Pemakaman Belanda Depok, Ada Makam Setinggi Lebih dari 2 Meter

Kompas.com - 12/11/2021, 07:00 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

Berdasarkan Al-Kitab, Ibrani 10:14, potongan kalimat itu berarti "Sebab oleh satu korban saja, Ia (Yesus) telah menyempurnakan untuk selama-lamanya mereka yang Ia kuduskan".

Lambert mengatakan, karakteristik makam-makam orang Belanda biasanya memiliki penggalan kisah orang yang dimakamkan semasa hidup dan potongan-potongan ayat suci Al-Kitab.

Pemakaman Tua 12 Marga

Taman Pemakanan YLCC berada di sebelah timur pusat Kota Depok. Luasnya pemakaman tersebut yaitu satu hektar.

Pemakaman itu merupakan tanah wakaf YLCC untuk 12 kaum keluarga masyarakat Depok.

Adapun ke-12 marga tersebut adalah Jonathans, Soedira, Bacas, Laurens, Leander, Loen, Isakh, Samuel, Jacob, Joseph, Tholense, dan Zadokh.

Makam tersebut terlihat sudah penuh sesak. Namun, pemakaman tersebut disebut masih diisi dengan jasad-jasad baru.

Baca juga: Kawasan Bersejarah Depok Lama Akan Ditata Ulang, Akan Ada Museum

Yano menyebut, ada banyak permintaan perorangan ataupun keluarga masyarakat Depok yang ingin dimakamkan berdampingan dengan keluarganya yang telah lebih dulu wafat.

Namun, karena alasan kesehatan, makam yang diizinkan untuk iisi kembali harus berumur di atas lima tahun untuk jasad baru.

Lambert menyebutkan, pemakaman YLCC memiliki sejarah yang menceritakan kehidupan Depok Lama di masa lalu. Ia menilai, pemakaman YLCC memiliki keindahan.

"Makam ini menunjukkan hubungan sejarah yang kuat antara Belanda dan Indonesia," ujar Lambert.

Sementara itu, Direktur Erasmus Huis, Yolande Melsert mengatakan, pemakaman YLCC mirip dengan pemakaman-pemakaman di Belanda. Ia melihat ada kesamaan bentuk makam dan nisan antara di Indonesia dan Belanda.

"Ya, saya sangat mengenali ciri-ciri makam di Belanda dan Indonesia. Ini sangat mirip," kata Yolande saat berbincang dengan Kompas.com di pemakaman YLCC.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com