Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelaku Pencabulan 15 Anak di Jagakarsa Kerap Imingi Korban dengan Voucer Game Online

Kompas.com - 16/11/2021, 12:59 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com- Pria berinisial F diamankan warga karena diduga melakukan pencabulan terhadap 15 anak.

F yang bertempat tinggal di RT 07 RW 08, Jalan Camat Gabun 1, Lenteng Agung, Jagakarsa Jakarta Selatan, disebut sudah melakukan pencabulan sejak 2020 lalu.

Ketua RT 09 Raden Taufik mengatakan, aksi pencabulan pelaku terhadap 15 anak-anak itu terjadi sudah sejak satu tahun lalu atau 2020.

Berdasarkan pengakuan yang didapat dari salah satu orangtua dari korban, diketahui bahwa pelaku kerap mengiming-imingi korbannya dengan voucer game online.

"Modusnya memberikan top up voucher game online. Di situ pelaku meminta untuk melihat apakah korban sudah sunat atau belum," kata Taufik saat ditemui di lokasi, Selasa (16/11/2021).

Baca juga: Diduga Cabuli 15 Bocah, Seorang Pria Keroyok Massa di Jagakarsa

Di situlah, kata Taufik, dugaan pencabulan yang dilakukan pelaku terhadap para korban terjadi. Pelaku beraksi di rumah petak yang selama ini dihuninya.

"Terbongkar setelah salah satu anak yang mengadu ke orangtuanya (mengenai kejadian). Cerita dua kali ke orangtua dengan cerita yang sama," kata Taufik.

Taufik sebelumnya menjelaskan, F sempat menjadi bulan-bulanan warga. Aksi pengeroyokan terhadap F dilakukan warga dan sejumlah keluarga korban sekitar pukul 22.00 WIB.

Taufik mendapatkan kabar dari Ketua RT 07 Bustomi, yang menginformasikan mengenai adanya dugaan aksi pencabulan tersebut.

"Saya data ke lokasi sudah ramai warga di rumah pelaku. Kemudian saya jaga di depan pintu. Akhirnya warga masuk ke kontrakan melalui pintu belakang dan pelaku dibawa keluar, dikeroyok," kaya Taufik.

Taufik sempat menghalangi warga yang memukuli pelaku. Dia bahkan terkena pukulan nyasar.

Baca juga: Terduga Pelaku Pencabulan Anak di Koja Sudah Diperiksa Polisi

"Saya juga kena pukul pas menghalau warga. Karena saya sambil menunggu aparat, akhirnya pelaku terlepas dan akhirnya pelaku kita bawa ke kantor RW," ucapnya Taufik.

Sementara itu, Kapolsek Jagakarsa Kompol Endang Sukmawijaya saat dikonfirmasi membenarkan adanya dugaan aksi pencabulan terhadap anak itu. Saat ini pelaku telah dibawa ke Polres Jakarta Selatan.

"Pelaku sudah dibawa ke Polres Jakarta Selatan Unit PPA (Perlindungan Perempuan dan Anak)," kata Endang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com