Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sanitasi Buruk di Tengah Gemerlap Jakarta, Warga Buang Tinja ke Kali

Kompas.com - 18/11/2021, 08:49 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

"Ada juga pabrik tahu, karyawannya banyak, mereka langsung buang ke kali," ucap Sarino.

"Kemarin kami survei dan nyata, mereka nggak punya septic tank," kata dia.

Jadi kebiasaan

Sarmili (65), warga Kelurahan Rambutan, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur, termasuk yang tidak memiliki tangki septik di rumahnya.

"Kami ya ngikutin orang-orang saja. Kalau warga di pinggir kali, kalau ditanyain ya hampir semuanya (nggak punya septic tank), jangan cuma saya," kata Sarmili saat ditemui di RT 014 RW 006 Rambutan, Rabu kemarin.

Sarmili mendirikan rumahnya di Rambutan tahun 1982. Dulu, kata dia, rumah di pinggir kali tidak sebanyak sekarang.

"Saya kan bangun rumah tahun 1982. Baru satu hingga dua rumah yang di pinggir kali," ujar Sarmili.

Sarmili masih menunggu kelanjutan program dari Kecamatan Ciracas soal penataan "wc helikopter" atau jamban.

"Tempo hari sudah ada, cuma enggak ada kelanjutannya. Mau buat di mana aja boleh," ujar Sarmili.

Penataan jamban tersendat

Suhartono tidak menampik, program penataan jamban di wilayahnya terhambat karena pandemi Covid-19.

"Selama pandemi Covid-19 memang tertunda," kata Suhartono.

Pihaknya kini berupaya menggandeng program corporate social responsibility (CSR) dari perusahaan-perusahaan untuk merampungkan program tersebut.

Rencana terdekat, warga yang memiliki kontrakan tetapi belum memiliki tangki septik, akan diimbau untuk membangun tangki septik.

"Kami akan mengumpulkan orang-orang yang punya kontrakan. Kadang kontrakannya di sini, tapi yang punya enggak ada di tempat," ujar Suhartono.

Sementara itu, Mamad mengatakan, program penataan jamban di Ciracas yang digagas sejak awal 2020 itu hingga kini masih berproses.

"Yang dari PD PAL Jaya masih berproses, tapi ada kendala apa saya belum tahu," kata Mamad.

"Yang dari Kementerian (PUPR) ada, cuma administrasi masih belum selesai," ujar Mamad.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com