Selain untuk uang sewa tempat, iuran itu juga untuk uang keamanan dan kebersihan.
Dia menyebut, iuran paling besar diminta terhadap seorang pedagang pecel lele, yakni sebesar Rp 500.000.
MAK menyatakan, permintaan soal iuran itu merupakan inisiatif sendiri. Dia tak mendapat arahan dari siapa pun.
"Enggak ada (arahan). Semua RW juga begitu," sebut dia.
Adapun saat MAK meminta duit iuran kepada pihak PAUD Anyelir, pihak sekolahan itu menolak untuk membayarnya.
Dampaknya, MAK menyegel paksa sekolah itu.
Pada mulanya, MAK menyangkal bahwa dia menarik duit iuran sebesar Rp 750.000.
Namun, MAK akhirnya mengatakan bahwa permintaan iuran itu diajukan ke sebuah grup WhatsApp yang di dalamnya ada pihak PAUD Anyelir.
Dirinya mengaku meminta duit iuran sewa gedung ke PAUD Anyelir karena sekolah itu menggunakan gedung Posyandu Anyelir.
Posyandu Anyelir, menurut MAK, berdiri di atas fasum, sehingga pihak PAUD Anyelir yang menggunakan gedung Posyandu Anyelir harus membayar uang sewa.
Dia tiba-tiba berdalih bahwa permintaan duit tersebut hanya sebatas gurauan saja.
"Kalau itu (minta iuran) bercandaan saja," ucap MAK.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.