Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polemik Hibah Perkumpulan Guru Binaan Zita Anjani: Dianggarkan Rp 75 Juta, Naik Jadi Rp 900 Juta

Kompas.com - 24/11/2021, 07:59 WIB
Singgih Wiryono,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perkumpulan Bunda Pintar Indonesia (BPI) binaan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Zita Anjani jadi sorotan setelah dianggarkan menjadi penerima hibah terbesar kedua dari Dinas Sosial DKI Jakarta.

BPI digadang akan mendapat dana hibah Rp 900 juta yang bersumber dari anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) DKI Jakarta.

Anggaran diambil dari program pemberdayaan potensi sumber kesejahteraan sosial Dinas Sosial DKI Jakarta.

Namun, anggaran hibah tersebut awalnya tidak sebesar Rp 900 juta.

Baca juga: Hibah Yayasan Binaan Zita Anjani Awalnya Dianggarkan Rp 75 Juta, Diusulkan Naik Jadi Rp 900 Juta oleh Anggota Dewan

Wakil Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta Anggara Wicitra mengatakan, anggaran awal pemberian hibah untuk BPI hanya Rp 75 juta.

Namun, saat pembahasan berlangsung, Anggara menyebutkan, ada seorang anggota Dewan yang meminta agar dana hibah yang disalurkan ke BPI ditambah.

Tak tanggung-tanggung, penambahan yang diminta lebih dari 10 kali lipat. Sebab, dalam proposal pengajuan anggaran, kata Anggara, BPI meminta hibah Rp 1 miliar.

"Ketika dibuka proposalnya itu memang (diajukan) Rp 1 miliar dan salah satunya program kegiatannya adalah rehab beberapa PAUD," kata Anggara.

BPI mesin Zita Anjani dulang suara saat mencalonkan diri jadi anggota Dewan

BPI bukan yayasan, melainkan perkumpulan guru-guru dan tenaga pendidik jenjang pendidikan anak usia dini (PAUD) yang pentolannya adalah Zita Anjani.

Humas BPI Dewi Yuniastuti mengatakan, perkumpulan tersebut didirikan pada 2014 dan mendapat akta pengakuan dari Kementerian Hukum dan HAM dua tahun setelah berdiri.

Gerakan sosial tersebut awalnya berfokus untuk memajukan pendidikan di Jakarta pada jenjang PAUD.

Dana yang digunakan selama ini, kata Dewi, berasal dari donatur yang dihimpun melalui situs crowdfunding kitabisa.com.

Baca juga: Dianggarkan Dana Hibah Rp 900 Juta, Dulu BPI Pernah Dukung Zita Anjani Jadi Anggota DPRD DKI

Seiring berjalannya waktu, Zita Anjani menjadi Dewan Pembina BPI dan mencalonkan diri sebagai anggota DPRD DKI Jakarta pada Pemilu 2019 melalui partai yang dipimpin ayahnya sendiri, Zulkifli Hasan, yaitu partai PAN.

Dewi berterus terang, saat Zita maju menjadi caleg, BPI menjadi salah satu mesin Zita untuk sukses melanggeng ke Kebon Sirih.

"Kami perkumpulan guru PAUD, terus (bergerak) yuk kami dukung Bunda Zita (menjadi anggota Dewan), pada saat itu Bu Zita hanya pembina saja. Ketika Bu Zita sudah jadi Dewan, sudah mengundurkan diri, tidak aktif lagi sebagai pembina," tutur dia.

Zita yang kini berusia 31 tahun itu akhirnya berhasil duduk sebagai Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta dengan perolehan 14.701 suara pada Pemilu 2019.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com