Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Potret Polisi Berkuda Amankan Aksi Demo di Jakarta

Kompas.com - 25/11/2021, 16:08 WIB
Ivany Atina Arbi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ada pemandangan tak biasa dari aksi demo buruh yang berlangsung di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, pada Kamis (25/11/2021) siang.

Di tengah kerumunan massa, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran tampak menunggangi kuda berwarna cokelat untuk menyapa peserta aksi demo.

Dilansir dari Antara, Fadil menunggangi kuda jenis Warmblood yang diberi nama Ferdinand. Di samping kiri kanannya tampak sejumlah aparat berjaga-jaga.

“Saya mencoba menunggangi kuda. Kapan-kapan saya naik kuda lagi,” ujar Fadil kepada awak media seraya tertawa.

Pada siang itu, aparat kepolisian mengerahkan dua ekor kuda Warmblood berusia 9 dan 12 tahun. Pengerahan kuda dinilai efektif untuk mendorong mundur massa aksi demo.

Baca juga: Aksi Kapolda Sapa Pedemo dengan Menunggangi Kuda Warmblood Bernama Ferdinand

Polisi berkuda amankan aksi demo di Bundaran HI

Sebelumnya, pasukan polisi berkuda juga tampak mengamankan aksi demo buruh di sekitar Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat, pada 1 Mei 2015 lalu.

Polisi berkuda yang juga disebut Detasemen Turangga berasal dari Direktorat Polisi Satwa Baharkam Mabes Polri.

Jumlah kuda yang dibawa untuk mengamankan aksi buruh tersebut ada 10 ekor.

Polisi menganggap kuda tepat digunakan untuk memukul mundur massa aksi jika demo berlangsung ricuh.

"Tugas polisi berkuda bisa sebagai pengendalian massa," ujar komandan pasukan berkuda tersebut, Komisaris Nurdin, di Bundaran HI.

Baca juga: Ada Dua Demo Besar di Jakarta Hari Ini, Masyarakat Diminta Hindari Ruas Jalan Berikut

Menurut Nurdin, memecah massa dengan kuda lebih efektif daripada dengan menggunakan water cannon ataupun gas air mata.

Sebab, kata Nurdin, secara psikologis seseorang lebih takut menghadapi kuda karena takut terinjak.

Memecah massa dengan menggunakan kuda juga lebih aman.

"Secara psikis, kuda kan besar. Kalau kuda lewat otomatis orang itu minggir karena takut terinjak," ujar Nurdin.

Baca juga: Kapolda Metro Temui Massa Buruh yang Demo di Patung Kuda

Detasemen Turangga jaga gedung DPR/MPR

Detasemen Turangga juga pernah dikerahkan pada 2013 lalu untuk berjaga-jaga di depan gedung DPR dan MPR RI kala demo buruh berlangsung.

"Kita tujuannya hanya memberikan pelayanan pengamanan mereka (buruh) yang ingin menyampaikan pendapat. Jangan sampai mereka disusupi orang yang ingin membuat rusuh," kata Wakil Direktur Satwa Baharkam Mabes Polri Komisaris Besar Andri YB saat ditemui di depan gedung DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (1/5/2013).

Fungsi pasukan berkuda, lanjut Andri, dapat pula digunakan sebagai penghalau massa atau anti huru-hara.

Pasukan yang diterjunkan kali ini dilengkapi pawang (penunggang) yang merupakan anggota kepolisian.

"Pasukan berkuda 10, pasukan K9 ada 10. Masing-masing 5 ditempatkan di depan, 5 lagi di belakang gedung DPR," ujar Andri.

(Antara: Mentari Dwi Gayati, Kompas.com: Jessi Carina, Robertus Belarminus)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Gak Meninggal Sudah Banyak

Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Gak Meninggal Sudah Banyak

Megapolitan
Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Megapolitan
Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Megapolitan
Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Megapolitan
Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Megapolitan
Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok Saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok Saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Megapolitan
Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Megapolitan
Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Megapolitan
Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Megapolitan
Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Megapolitan
Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Megapolitan
Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com