Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolres Jakpus Ultimatum Pemuda Pancasila: Serahkan Pengeroyok Polisi atau Kami Kejar!

Kompas.com - 26/11/2021, 08:57 WIB
Ihsanuddin,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Aksi unjuk rasa organisasi masyarakat Pemuda Pancasila di depan Gedung DPR Senayan, Jakarta Pusat, berujung ricuh pada Kamis (25/11/2021).

Seorang perwira polisi yang mengamankan aksi unjuk rasa tersebut dikeroyok.

Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Hengki Haryadi pun geram dan langsung naik ke atas mobil komando ormas PP.

"Perwira menengah dikeroyok, padahal beliau mengamankan kegiatan ini. Saya minta kepada koordinator untuk segera menyerahkan (pengeroyok polisi)," tegas Hengki di atas mobil komando.

"Kami minta diserahkan atau kami kejar!" sambungnya.

Baca juga: Polisi yang Dikeroyok Saat Amankan Demo Ormas di Gedung DPR Alami Hematoma dan Perutnya Robek

Polisi yang dikeroyok itu yakni Kepala Bagian Operasi (KBO) Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Dermawan Karosekali.

Akibat pengeroyokan itu, Karosekali mengalami luka terbuka di bagian kepala dan langsung dilarikan ke Rumah Sakit Polri, Kramatjati, Jakarta Timur.

Hengki menyesalkan, petugas yang turun ke lapangan untuk mengamankan aksi unjuk rasa justru menjadi sasaran amuk massa.

"Jangan sampai aksi kalian dinodai dengan melawan hukum, kami yang melayani rekan-rekan, mengamankan, justru malah dikeroyok," ujar Hengki.

Baca juga: Polisi Bakal Panggil Koordinator Aksi Demo Ormas Pemuda Pancasila yang Berujung Ricuh


Hengki menegaskan, sejak awal kepolisian tidak pernah melarang ataupun menghalang-halangi massa aksi unjuk rasa untuk menyampaikan pendapat.

Ia kemudian bertanya kepada seluruh anggota ormas yang hadir, apakah tujuan aksi unjuk rasa ini sejak awal adalah untuk melakukan tindakan anarkistis.

"Saya sebagai penanggung jawab wilayah keamanan, di depan DPR ini jujur saja saya miris. Saya bersahabat dengan ketua Pemuda Pancasila Jakarta Pusat, tapi justru anggota kami dianiaya oleh rekan-rekan sendiri," kata Hengki.

"Sekali lagi saya minta koordinator untuk menyerahkan (pelaku pengeroyokan)," tutur dia.

Baca juga: Polisi Tangkap Seorang Anggota Ormas yang Diduga Aniaya Perwira Menengah Polisi


Polda Metro Jaya sebelumnya telah menangkap seorang anggota ormas Pemuda Pancasila yang diduga mengeroyok polisi.

"Saat ini terhadap kejadian penganiayaan atau pengeroyokan sudah diamankan satu orang," ujar Direskrimum Polda Metro Jaya Kombes Tubagus Ade Hidayat, Kamis (25/11/2021).

"Kepada yang bersangkutan masih terus dikembangan, kami tidak main-main," jelas Tubagus.

Total, ada 20 orang anggota Pemuda Pancasila yang ditangkap saat aksi demonstrasi di depan Gedung DPR/MPR Jakarta.

Sebanyak 15 di antaranya ditetapkan sebagai tersangka. Dari tangan mereka disita senjata tajam hingga peluru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com