JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota DPRD DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak meminta agar direksi PT Transjakarta dicopot lantaran kecelakaan berulang bus Transjakarta.
"Memang harus dicopot direksinya, biar bawahannya tertib," kata Gilbert saat dihubungi melalui pesan singkat, Jumat (3/12/2021).
Politisi PDI-Perjuangan ini mengatakan, rentetan kecelakaan bus Transjakarta dalam 40 hari membuktikan adanya manajemen yang buruk.
Padahal, kata Gilbert, unsur keselamatan menjadi prioritas utama dalam transportasi umum.
"Artinya ada manajemen yang buruk, padahal unsur keselamatan adalah nomor 1 dalam bisnis transportasi," tutur Gilbert.
Baca juga: Rentetan Kecelakaan Bus Transjakarta dalam 40 Hari Terakhir
Plt Kepala Badan Pembina (BP) BUMD DKI Jakarta Riyadi sebelumnya mengatakan, ada indikasi direksi Transjakarta tidak melaksanakan tanggungjawab secara optimal terkait rentetan peristiwa kecelakaan bus Transjakarta.
"Ada indikasi (tugas direksi) memang ada yang tidak dilaksanakan secara optimal gitu," kata Riyadi saat dihubungi melalui telepon, Jumat.
Namun Riyadi menyebut belum bisa menentukan direktur bagian apa yang harus dievaluasi kinerjanya terkait dengan kecelakaan tersebut.
"Ada indikasi tapi kan belum kita (dalami)," tutur dia.
Riyadi mengatakan, akan melakukan evaluasi menyeluruh terkait kecelakaan yang sering dialami bus Transjakarta.
Direksi Transjakarta, kata Riyadi, akan diundang untuk memberikan penjelasan terkait dengan kecelakaan berulang itu.
Baca juga: Kecelakaan Transjakarta Berulang, BP BUMD DKI: Indikasi Direksi Tidak Maksimal
"Nanti kita akan undang dulu kita undang direksinya, penyebabnya apa, kita coba identifikasi dulu kan," ucap dia.
Sebagai informasi, kecelakaan Transjakarta terhitung sudah lima kali terjadi dalam kurun waktu 40 hari.
Kecelakaan terparah terjadi pada 25 Oktober. Sebanyak 31 orang mengalami luka-luka dan memakan dua korban tewas, satu orang di antaranya merupakan sopir bus Transjakarta.
Kecelakaan kembali terjadi berselang empat hari, tepatnya 29 Oktober 2021. Kecelakaan terjadi di Gandaria City, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
Kecelakaan tunggal tersebut disebabkan oleh sopir yang mengantuk hingga menabrak beton separator sisi kanan jalan.
Baca juga: Pemprov DKI Akan Libatkan KNKT untuk Audit Kecelakan Berulang Transjakarta
Belum genap sebulan, bus Transjakarta kembali mengalami masalah. Pada 4 Oktober 2021, bus Transjakarta mengeluarkan asap akibat tali vanbelt air conditioner (AC) yang terputus.
Peristiwa kecelakaan kembali terjadi Kamis (2/12/2021) kemarin. Bus Transjakarta menabrak pos polisi di Jalan Mayjen Sutoyo, PGC, Jakarta Timur.
Terbaru, kecelakaan tunggal kembali terjadi, Jumat siang. Kali ini bus Transjakarta rute 1A Blok M - Balai Kota menabrak separator di kawasan Senayan, Jakarta Pusat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.