JAKARTA, KOMPAS.com- Sudah sepekan lebih banjir rob membayangi kawasan pesisir Jakarta Utara, seperti Ancol, Muara Baru, dan Muara Angke.
Banjir akibat pasang surut air laut ini mulai terjadi sejak 2 Desember 2021.
Tanggul-tanggul yang dibangun tampaknya sudah tidak mampu menahan luapan air, hingga akhirnya merendam sebagian ruas jalan dan permukiman warga.
Jauh sebelum hari ini, sebuah bangunan masjid di kawasan Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara sudah lebih dahulu tenggelam secara perlahan.
Baca juga: Menengok Masjid Wal Adhuna di Muara Baru yang Jadi Saksi Bisu Tenggelamnya Jakarta secara Perlahan
Masjid itu menjadi saksi bisu bagaimana wilayah Ibu Kota perlahan tenggelam akibat naiknya level air laut dan turunnya permukaan tanah.
Pantauan Kompas.com pada Kamis (9/12/2021), letak masjid yang dinamai Wal Adhuna ini berada di balik tanggul setinggi 2,5 meter.
Tanggul itu menjadi penahan air laut di kawasan Pelabuhan Muara Baru.
Bangunannya tampak sangat rapuh, tembok-tembok penuh coretan dan bagian bawahnya menghitam akibat ditumbuhi lumut.
Masjid ini masih berdiri kokoh meski dihantam ombak.
Sekitar 100 meter dari tanggul, terlihat deretan rumah-rumah warga yang masuk dalam wilayah RT/015 RW/017 Kelurahan Penjaringan, Kecamatan Penjaringan.
Baca juga: Masjid Wal Adhuna, Pusat Ibadah yang Kini Terendam Rob Abadi
Menurut salah satu warga, Diah (45), Masjid Wal Adhuna sudah berdiri sejak 30 tahun lalu.
Kala itu, banyak warga dan nelayan berbondong-bondong menjalani ibadah di masjid.
Namun, belasan tahun sudah Masjid Awal Adhuna tak lagi digunakan karena mulai ditutupi air laut.
"Pastinya kurang tahu, sudah ada kali 17 tahun enggak terpakai masjidnya. Masalahnya sudah lama sebetulnya, kalau berdiri mah ada kali 30 tahun, sudah lama sekali," tutur Diah
"Warga sekitar ya nelayan juga pada shalat di sana dulu mah," tambahnya.
Diah mengaku tidak khawatir tinggal di dekat masjid yang sudah menjadi bagian abadi dari laut utara Jakarta itu.
Sebab, ibu empat anak ini sudah puluhan tahun tinggal di kawasan tersebut.
Baca juga: Polisi Tagih Janji Transjakarta Implementasikan Rekomendasi Antisipasi Kecelakaan
"Ya dari kecil sih udah tinggal di sini. Sekarang saya umurnya udah kepala empat sih," kata Diah yang sedang bersantai di teras rumahnya sambil menikmati desir angin.
"Ya biasa aja ngapain takut karena udah ada tanggul dari kecil juga. Sudah di sini kenyang lah kebakaran kebanjiran di sini jadi nggak kaget," lanjutnya.
Hal yang sama juga dirasakan oleh warga lainnya, Meni (39). Ia merasa sudah aman karena adanya tanggul yang sudah ditinggikan sekitar empat tahun lalu.
Meni bercerita, rumahnya sudah tak lagi tergenang banjir setelah tanggul yang melintang di sepanjang Pelabuhan Muara Baru dibangun.
"Yah sudah biasa aja, Kalau sudah ditanggul mah enggak takut. Dulu sering banjir, seleher saya lah, sekarang sudah ditanggul mah aman," ucap Meni.
Bahkan, ketika banjir rob menggenangi beberapa wilayah di Jakarta Utara sepekan terakhir, Meni mengaku rumahnya tidak ikut terimbas.
"Kemarin pas banjir rob tinggi di sini mah enggak banjir, di pelabuhan doang," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.