JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Bidang Pengendalian Dampak Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Yusiono mengatakan, sepanjang 2021, kondisi udara di Jakarta dalam kondisi sedang.
Adapun hal itu ia katakan berdasarkan pemantauan dan penghitungan indeks standar pencemaran udara sejak Januari hingga Desember 2021.
"Di mana kami menghitungnya dari bulan Januari sampai Desember tahun 2021 ini, dominasinya adalah di warna biru yaitu kondisinya sedang," kata Yusiono dalam diskusi daring, Kamis (30/12/2021).
"Artinya apa sedang ini? Kondisi di mana aman untuk melakukan aktivitas di luar ruangan," lanjut dia.
Baca juga: Kejar Tayang Jakpro, Bangun Sirkuit Formula E di Lahan Berlumpur dan Berlubang dalam 3 Bulan
Sementara itu, Yusiono mengatakan, apabila dilihat sejak 2012 hingga 2020, secara umum, kondisi pencemaran udara di DKI Jakarta didominasi status sedang dan tidak sehat.
Meskipun demikian, lanjut dia, ada tahun tertentu yang menunjukkan kondisi pencemaran udara di Jakarta sangat tidak sehat.
Selain itu, berdasarkan data dari indeks pencemaran udara, diketahui bahwa pencemaran di DKI Jakarta didominasi oleh sektor transportasi.
"Untuk gambaran kita bersama bahwa sebetulnya sumber pencemaran yang ada di DKI Jakarta itu adalah dari sektor transportasi ini," ujar dia.
Baca juga: Saat Polisi Justru Pakai Narkoba, Libatkan Anak Buah hingga Melawan Pemecatan
Sebelumnya, Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta merilis sumber pencemaran udara dan menemukan kendaraan bermotor sebagai masalah utama di Jakarta.
Temuan masalah utama tersebut didapat dari hasil inventarisasi sumber pencemaran udara pada 2020 dengan data 2018 dengan data konsumsi bahan bakar di sektor transportasi, industri, rumah tangga, energi, dan lainnya.
"Dari penelitian tersebut sudah jelas bahwa kendaraan bermotor adalah sektor kunci yang harus diatasi untuk meningkatkan kualitas udara di Jakarta," kata juru bicara Dinas LH DKI Jakarta Yogi Ikhwan, Kamis (11/11/2021).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.