- 29 Desember: Turun 4 kasus, jadi 403 kasus aktif
- 30 Desember: Tambah 19 kasus, 422 kasus aktif
- 31 Desember: Tambah 65 kasus, 487 kasus aktif
- 1 Januari 2022: Tambah 60 kasus, 547 kasus aktif
- 2 Januari 2022: Turun 3 kasus, 544 kasus aktif
- 3 Januari 2022: Tambah 150 kasus, 694 kasus aktif.
Riza mengatakan, meski kasus aktif meningkat dan varian Omicron merebak, namun Covid-19 di DKI Jakarta masih terkendali.
Baca juga: Jabatan Anies Berakhir Tahun Ini, Bagaimana Nasib Karier Politiknya?
Karena saat ini, kata Riza, fasilitas kesehatan khususnya bagi perawatan pasien Covid-19 masih banyak yang kosong.
Namun Riza tetap meminta agar seluruh warga Jakarta berhati-hati terhadap penyebaran varian baru yang disebut memiliki tingkat penularan lebih cepat daripada varian lainnya.
"Kita harus hati-hati sekalipun BOR (Bed Occupancy Rate) hanya 5 persen, ICU turun 4 persen. Dukungan fasilitas InsyaAllah kita usahakan yang terbaik, semua stok lebih dari cukup," kata dia.
Agar kasus tersebut tetap terkendali, warga diminta untuk tidak keluar kota apabila tidak memiliki kepentingan mendesak.
Begitu juga melakukan perjalanan wisata ke luar negeri untuk ditunda sementara waktu sampai kondisi kembali kondusif.
"Kami hanya bisa mengimbau agar warga Jakarta di masa libur tidak keluar negeri, tidak keluar kota, tidak ke tempat wisata," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.