Mulyanti mengungkapkan, ARS terlihat masih mengenakan helm saat terjatuh.
"Posisinya kepala duluan kayaknya yang jatuh. Tapi untungnya helm masih terpasang," ujar Mulyanti.
Saksi lainnya, Erick (35) mengatakan, ARS sempat berusaha berdiri setelah terjatuh.
"Dia sempat mau berdiri, tapi enggak bisa berdiri. Kayaknya patah kakinya itu. Akhirnya dibantu sama orang-orang," kata Erick.
Baca juga: Kecelakaan di Flyover Pesing, Kronologi hingga Kesaksian Warga Saat Korban Jatuh dari Jalan Layang
Seorang tukang ojek di sekitar lokasi, Maulana (43) mengatakan, kecelakaan memang sering terjadi di flyover Pesing.
"Sering kejadian, biasanya masih di sekitar belokan. Ada yang jatuh pas ke bawah, ada yang sampai (terpental) nyeberang ke dekat pohon," kata Maulana.
Maulana mengatakan, kecelakaan kerap terjadi lantaran banyak pengendara motor yang nekat melintasi flyover itu.
Padahal, flyover itu tidak diperuntukkan bagi pemotor.
"Jalanannya sempit kan, apalagi pas belokan itu. Terus, jalannya juga jelek. Pembatas jalannya itu juga rendah, seharusnya sih kayak di jalan layang lain yang suka diberi jaring-jaring itu pas belokan," tutur Maulana.
Hartono juga mengingatkan soal larangan bagi pengendara motor melintas di jalan layang tersebut.
"Dilarang, dilarang melintas untuk roda dua. Hanya boleh kendaraan roda empat," ujar Hartono.
Baca juga: Warga Sekitar Flyover Pesing Sebut Pemotor Sering Jatuh ke Bawah: Setiap Tahun Ada Saja
Pemotor dilarang melintas karena mempertimbangkan kecepatan angin yang membahayakan bagi pengendara.
"Karena pertimbangan angin dan sebagainya. Dan seperti kejadian ini (pengendara jatuh dari flyover Pesing) yang ditakutkan. Termasuk yang Jalan Layang Casablanca, sama perlakuannya," kata Hartono.
Namun, peristiwa kecelakaan yang terjadi antara mobil dan tiga motor itu, lanjut Hartono, bukan persoalan angin.
Polisi kemudian menetapkan AND, sopir mobil Nissan March itu, sebagai tersangka.