Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Pelanggaran Prokes Terjadi di Sekolah, Orangtua Berkerumun di Depan Gerbang dan Tak Jaga Jarak

Kompas.com - 13/01/2022, 06:15 WIB
Ivany Atina Arbi

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen menjadi perhatian banyak pihak karena dianggap dapat menjadi lahan basah penyebaran virus corona.

Masyarakat hingga pengamat kemudian meminta pemerintah untuk menunda PTM 100 persen. Atau jika PTM tidak bisa ditunda, kapasitas peserta pun sebaiknya dibatasi sebagai langkah antisipasi penyebaran Covid-19.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengatakan hal tersebut tidak mungkin dilakukan karena terbentur aturan pemerintah pusat.

Jakarta saat ini berstatus PPKM Level 2, dan di Surat Keputusan Bersama 4 Menteri Soal Penyelenggaraan PTM Semasa Covid-19, daerah Level 2 bisa melaksanakan PTM 100 persen.

Baca juga: Anggota DPRD DKI Minta PTM 100 Persen Dihentikan Menyusul Temuan Siswa Positif Varian Omicron

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria meyakinkan bahwa pihaknya telah memastikan bahwa penyelenggaraan PTM 100 persen dilakukan sebaik mungkin, sehingga dapat meminimalisir penyebaran virus corona.

"Sejauh ini Pemprov DKI Jakarta masih memenuhi syarat dilaksanakan PTM 100 persen terbatas,” ujar Riza, Selasa (11/1/2022).

Apakah benar terkendali?

Klaim bahwa PTM dilaksanakan sesuai prosedur dipertanyakan karena fakta lain di lapangan menunjukkan hal sebaliknya.

Berdasarkan pantauan Harian Kompas, orangtua murid tampak berkerumun di gerbang SDN Manggarai 09, Tebet Jakarta Selatan, Jumat (7/1/2022), saat menjemput anak mereka di sekolah.

Tidak ada istilah jaga jarak, dan bahkan beberapa orang terpantau tidak mengenakan masker.

Baca juga: UPDATE 12 Januari: Hasil Tracing di SMAN 71 Jakarta Usai Satu Siswa Terpapar Omicron

Penumpukan murid juga terjadi di sisi gerbang yang lain karena jalan mereka terhalang oleh kerumunan orangtua murid.

Tidak hanya itu, pelaksanaan PTM di dalam lingkungan sekolah juga riskan terjadi pelanggaran protokol kesehatan (prokes).

Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Retno Listyarti yang pernah melakukan pemantauan PTM mengatakan bahwa para peserta didik tampak sulit menjaga jarak.

Ukuran ruangan kelas yang kecil dengan peserta didik antara 32-40 orang membuat jaga jarak yang ideal antara satu siswa dengan siswa lainnya sulit diwujudkan.

Baca juga: Berikut Kronologi Masuknya Omicron ke Kota Tangsel, Mulai dari PPLN hingga Transmisi Lokal

Komisioner KPAI lainnya, Rita Pranawati, menilai sebaiknya PTM 100 persen tidak dilaksanakan saat ini di tengah lonjakan Covid-19.

"Mengingat adanya perkembangan omicron, tetap utamakan kewaspadaan dan kehati-hatian," ujarnya.

Kasus Covid-19 ditemukan di sejumlah sekolah di Jakarta pasca penerapan PTM 100 persen, di antaranya adalah SMAN 71 Jakarta dan SMK Malaka di Jakarta Timur.

Siswa di SMAN 71 terkonfirmasi positif Omicron. Omicron adalah varian virus corona yang diyakini lebih cepat menular.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dekat Istana, Lima dari Sebelah RT di Tanah Tinggi Masuk dalam Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari Sebelah RT di Tanah Tinggi Masuk dalam Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Gardu Listrik di Halaman Rumah Kos Setiabudi Terbakar, Penghuni Sempat Panik

Gardu Listrik di Halaman Rumah Kos Setiabudi Terbakar, Penghuni Sempat Panik

Megapolitan
Polisi Tangkap Dua Begal yang Bacok Anak SMP di Depok

Polisi Tangkap Dua Begal yang Bacok Anak SMP di Depok

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Hari Ini: Jakarta Berawan, Bodetabek Cerah Berawan di Pagi Hari

Prakiraan Cuaca Hari Ini: Jakarta Berawan, Bodetabek Cerah Berawan di Pagi Hari

Megapolitan
Lima Anggota Polisi Ditangkap Saat Pesta Sabu di Depok, Empat di Antaranya Positif Narkoba

Lima Anggota Polisi Ditangkap Saat Pesta Sabu di Depok, Empat di Antaranya Positif Narkoba

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel | Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran

[POPULER JABODETABEK] Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel | Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com