Bagian tengah kepala tugu berbentuk gigi balang yang dihiasi corak lima baris ombak.
Angka lima menyesuaikan dengan jumlah rukun Islam.
Komponen mahkota yang merupakan puncak dari Tugu Pamulang mengadaptasi bentuk mahkota Menara Mesjid Agung Demak.
Titik konvergensi paling atas dari mahkota mencerminkan tauhid.
Sebelumnya, M. Tranggono yang saat itu menjabat Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Banten menjelaskan bahwa Tugu Pamulang sengaja dirancang menyerupai Tugu Banten Lama yang berada di kompleks Masjid Agung Demak.
Namun, bentuk Tugu Pamulang dibuat lebih minimalis dan hanya mengadopsi bagian kubah di atas menara.
"Jadi filosofinya mengambil seperti Banten Lama, Tugu Banten Lama, dibuat minimalis. Makanya pada perjalanan tadi, adendum dibuat kaya masjid," ujar Tranggono saat dihubungi, Senin (12/4/2021).
Wajah baru Tugu Pamulang mendapatkan banyak apresiasi masyarakat. Tugu saat ini bahkan dinilai dapat menjadi ikon Tangerang Selatan juga bisa dijadikan sebagai patokan Pamulang.
Jika dibandingkan dengan Tugu Pamulang sebelum direvitalisasi, bentuknya sangat jauh berbeda. Revitalisasi dilakukan setelah Tugu viral di media sosial disebut-sebut mirip toren air dibanding tugu.
Menurut Tranggono, Tugu Pamulang saat itu sengaja dibuat minimalis karena terkendala anggaran yang tersedia pada tahun 2017.
Diketahui, tugu yang terletak di Jalan Siliwangi, pusat Kecamatan Pamulang, Tangerang Selatan itu diresmikan kembali pada Sabtu (8/1/2022) usai proyek revitalisasi yang berlangsung sejak November 2021 lalu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.