Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Surati Kapolda Metro, Keluhkan Street Race di Ancol Bikin Bising hingga Jadi Tontonan Tak Baik

Kompas.com - 15/01/2022, 18:49 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga Kelurahan Pademangan Barat, Kecamatan Pademangan, Jakarta Utara, mempertanyakan pelaksanaan balap liar atau street race di kawasan Ancol yang difasilitasi Polda Metro Jaya.

Oleh karena itu, warga melalui Karang Taruna setempat dan sejumlah RW di Kelurahan Pademangan Barat mengirimkan surat kepada Kapolda Metro Jaya untuk meminta berdialog terkait hal tersebut.

"Yang dikeluhkan masyarakat dan tokoh-tokoh di wilayah Pademangan, khususnya warga di Pademangan Barat ini, mempertanyakan Kapolda, konsepnya seperti apa, keselamatan warga kami seperti apa dengan datangnya pebalap-pebalap dari mana saja," kata Ketua Karang Taruna Kelurahan Pademangan Barat Ahdi Takur saat ditemui di lokasi, Sabtu (15/1/2022).

Baca juga: Warga Khawatir Street Race di Ancol Sebabkan Tawuran dan Khawatirkan Keselamatan Mereka

Pihaknya telah mengirim surat kepada Kapolda Metro Jaya pada 14 Januari 2021. Namun, Polda Metro Jaya belum menanggapi surat tersebut.

Dalam surat tersebut, warga mengeluhkan empat hal terkait penyelenggaraan street race di Ancol.

"Kami terganggu dengan kebisingan dan keramaian," demikian poin pertama dalam surat tersebut.

"Menjadi contoh tontonan membahayakan tidak baik kepada putra-putri kami," begitu bunyi poin kedua.

Baca juga: Polisi: Jumlah Peserta Street Race di Ancol Capai 350 Orang

Poin ketiga, warga menyebutkan bahwa ajang balap liar yang tidak diresmikan kerap memakan korban.

Sementara poin keempat, mereka mempertanyakan kenyamanan warga sekitar dan keamanan pebalap liar yang mengikuti street race.

Ahdi berujar, pihaknya sebenarnya tak berkeberatan dengan adanya kegiatan tersebut.

Namun, mereka mengirimkan surat itu karena khawatir street race memunculkan perkumpulan atau tongkrongan orang-orang yang rentan menyebabkan tawuran.

Baca juga: Street Race di Ancol Digelar Besok, Pengaturan Lalu Lintas Bersifat Situasional

Apalagi, kata dia, di wilayahnya rawan gengster hingga kecelakaan.

"Jadi kami bukan minta dilibatkan, tapi tidak mengetahui konsepnya Kapolda ini, jadi kami mempertanyakan," kata dia.

Adapun ajang adu balap liar yang difasilitasi Polda Metro Jaya itu akan digelar besok mulai pukul 07.00 hingga 15.00 WIB.

Saat ini, pihak Polda Metro Jaya terus mematangkan persiapan untuk pelaksanaannya esok hari.

Sebelum street race digelar, terlebih dahulu ada uji coba lintasan yang dilakukan beberapa pebalap liar dari komunitas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com