Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PTM 100 Persen di Kota Tangerang, Dihantui Varian Omicron dan SKB 4 Menteri Jadi Kambing Hitam

Kompas.com - 18/01/2022, 11:29 WIB
Muhammad Naufal,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Pembelajaran tatap muka (PTM) berkapasitas 100 persen siswa di Kota Tangerang menuai polemik lantaran dihantui dengan penyebaran varian Omicron.

Tak hanya itu, kasus Covid-19 di wilayah tersebut juga sedang meningkat cukup drastis belakangan ini.

Berikut rangkuman berita soal penerapan PTM 100 persen di Kota Tangerang:

Disarankan ditunda

Epidemiolog dari FKM UI Tri Yunis Miko menyoroti soal pemberlakuan PTM 100 persen di Kota Tangerang.

Sebagaimana diketahui, PTM berkapasitas 100 persen di Kota Tangerang sudah diterapkan sejak 3 Januari 2022 dan masih berlangsung hingga Senin (17/1/2022).

Baca juga: Epidemiolog Sarankan PTM 100 Persen di Kota Tangerang Ditunda demi Keselamatan Masyarakat

Tri menduga, Pemkot Tangerang tetap menerapkan PTM 100 persen berdasarkan arahan surat keputusan bersama (SKB) 4 Menteri.

Sebagaimana diketahui, pelaksanaan PTM 100 persen memang didasari oleh SKB 4 Menteri.

"Pemkot Tangerang ya takut dengan SKB 4 Menteri, mungkin. Sama dengan Jakarta," ucapnya, Senin (17/1/2022).

Namun, lanjut dia, Pemkot Bekasi dan Pemkot Depok mampu menunda PTM 100 persen dengan alasan meningkatnya kasus Corona varian Omnicron.

Tri menegaskan, seharusnya Pemkot Tangerang juga dapat menunda PTM 100 persen seperti Pemkot Depok dan Pemkot Bekasi.

Di sisi lain, Tri mengakui bahwa SKB 4 Menteri soal PTM 100 persen memang kebijakan yang bermasalah.

Baca juga: Bersikeras Gelar PTM 100 Persen di Tengah Lonjakan Covid-19, Disdik Tangerang: Ini Instruksi 4 Menteri

Lantaran adanya SKB, pemerintah provinsi/kota/kabupaten mengalami kesulitan untuk menyesuaikan kapasitas PTM di masing-masing wilayah.

Insiaitif menurunkan kapasitas PTM atau menunggu SKB baru soal PTM, Tri kembali menegaskan bahwa Pemkot Tangerang harus menunda PTM 100 persen.

Tunda demi rakyat

Tri menilai, percepatan vaksinasi Covid-19 belum efektif untuk mencegah penularan virus Corona saat PTM 100 persen.

Dia mencontohkan, Inggris dan Amerika Serikat tetap mengalami peningkatan kasus Covid-19 meski cakupan vaksinasinya telah mencapai lebih dari 70 persen.

Baca juga: Kasus Covid-19 Naik di Kota Tangerang, Epidemiolog: Lebih Baik PTM 100 Persen Ditunda

Hal ini dilakukan demi keselamatan masyarakat, khususnya siswa atau peserta didik.

"Ya beranilah menunda demi rakyat," ucapnya.

Tri mengatakan, penularan virus Corona varian Omicron tidak hanya mengancam kesehatan siswa, tetapi juga mengancam keselamatan jiwa saudara hingga orangtua.

Bersikeras gelar PTM

Pemkot Tangerang bersikeras tetap menggelar PTM 100 persen meski ada kenaikan kasus Covid-19 di wilayah tersebut.

Saat ditanya apakah PTM 100 persen bakal ditunda lantaran ada kenaikan kasus Covid-19, Kepala Disdik Kota Tangerang Jamaluddin mengatakan, pihaknya hanya menjalankan aturan sesuai SKB 4 Menteri.

Berdasarkan aturan tersebut, daerah yang berstatus PPKM Level 1 dan 2 bisa menggelar PTM 100 persen. Saat ini Kota Tangerang berstatus PPKM Level 2.

Baca juga: Disdik Kota Tangerang Tetap Terapkan PTM 100 Persen meski Khawatir dengan Omicron

"Ya ini kan PTM istruksi dari empat menteri (SKB 4 Menteri) ya," ujar Jamaluddin pada awak media, Senin (17/1/2022).

Menurut Jamaluddin, Disdik Kota Tangerang berhak untuk tetap menggelar PTM berkapasitas 100 persen.

"Jadi, artinya bahwa pemerintah daerah bisa melaksanakan pembelajaran tatap muka (100 persen)".

Jamaluddin menyebutkan bahwa pihaknya akan lebih berhati-hati dalam penerapan PTM 100 persen.

"Iya, informasinya begitu (Pemkot Depok dan Pemkot Bekasi menunda PTM 100 persen). Kita masih hati-hatilah," ujar Jamaluddin.

Diklaim masih aman

Jamaluddin mengeklaim, berdasarkan hasil evaluasi, penerapan PTM 100 persen itu berlangsung dengan lancar.

"Sejauh ini masih aman. Kita kerjasama dengan Dinas Kesehatan surveillance-nya bagus," ucapnya.

Menurut dia, selama PTM 100 persen diterapkan, pihak sekolah sudah menerapkan protokol kesehatan dengan benar.

Baca juga: PTM 100 Persen Masuk Minggu ke-3, Disdik Kota Tangerang Klaim Masih Aman

Selain itu, standar operasional prosedur (SOP) juga telah diterapkan oleh masing-masing sekolah.

"PTM 100 persen di pekan ketiga ya. Sekolah itu melaksanakan protokol kesehatan sesuai dengan ketentuan, SOP, surveillance dari dinas kesehatan itu aman ya. Pokoknya lancar," urai Jamaluddin.

Di sisi lain, dia mengaku mengkhawatirkan pelaksanaan PTM 100 persen karena merebaknya varian Omicron saat ini.

"Kita masih bertahan di sini, karena kita masih khawatir ya. Omicron tingkat nasional ini masih tinggi, kita tetap jaga-jaga lah," ucapnya.

Tak tahu informasi soal PTM dibatalkan

Dindik Kota Tangerang mengaku belum menerima informasi soal pembatalan PTM dengan kapasitas 100 persen oleh pihak sekolah akibat kasus Covid-19.

Menurut Jamaluddin, institusi yang mengetahui terkait pembatalan PTM 100 persen di sekolah, yakni dinas kesehatan.

"Saya belum ada info (soal sekolah yang membatalkan PTM 100 persen), mungkin dari Dinkes ya. Belum ada informasi terkait itu," ucapnya.

Sementara, Kepala Dinkes Kota Tangerang Dini Anggaraeini belum merespons soal temuan kasus Covid-19 di sekolah yang menggelar PTM 100 persen.

Sebagai informasi, Pemkot Tangerang sempat menggelar screening tes Covid-19 di sekolah yang menggelar PTM 100 persen pada 3 Januari 2022. hasilnya, 1.300 pihak yang terlibat PT dinyatakan negatif Covid-19.

Kemudian, pada 12 Januari 2022, Pemkot Tangerang kembali menggelar tes. Namun hingga saat ini, pemkot belum mengumumkan hasilnya.

Berdasarkan catatan Kompas.com, pada Oktober 2021, Dinkes Kota Tangerang pernah mengumumkan 69 murid, guru, hingga staf sekolah yang terlibat PTM terpapar Covid-19.

Saat itu, PTM yang diselenggarakan masih diikuti oleh 50 persen siswa. Akibat temuan terebut, sejumlah sekolah harus membatalkan penerapan PTM dan kembali menggelar kegiatan belajar secara daring (online).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com