Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kritik Anies Soal Banjir Jakarta, Fraksi PDI-P: Sudah Tahu Drainase Bermasalah, Kenapa Tak Diperbaiki?

Kompas.com - 20/01/2022, 05:12 WIB
Singgih Wiryono,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Fraksi PDI-Perjuangan Gembong Warsono merasa heran dengan pernyataan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang menyebut banjir Jakarta disebabkan oleh drainase yang tidak bisa menampung curah hujan ekstrem.

Anies dinilai sudah tahu masalah banjir Jakarta adalah kapasitas drainase yang kecil, tetapi tidak ingin memperluas kapasitas drainase.

"Kalau tahu drainasenya bermasalah kenapa tidak diperbaiki? Kenapa justru yang menjadi program unggulan bukan (perluasan) drainasenya tapi justru gerebek lumpur?" kata Gembong saat dihubungi melalui telepon, Rabu (19/1/2022).

Baca juga: 2 Hari Terjebak Banjir, Sebagian Warga Tegal Alur Belum Dapat Bantuan

Gembong mengatakan, perluasan kapasitas drainase sebenarnya ada di Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) DKI 2017-2022.

Salah satunya adalah program normalisasi untuk memperluas kapasitas aliran sungai Ciliwung agar daerah sekitar sungai bisa bebas dari luapan sungai.

Namun program yang jelas-jelas bisa mengurangi dampak banjir Jakarta itu justru tidak dilakukan Anies.

"Perintah RPJMD kan jelas untuk mengentaskan banjir programnya apa, kegiatannya apa kan tidak ada yang dilaksanakan (oleh Anies)," ucap Gembong.

Gerebek lumpur yang dilakukan jajaran Pemprov DKI, kata Gembong, tidak akan menambah kapasitas drainase. 

Baca juga: Sindir Anies Kerja Senyap Saat Banjir, Fraksi PDI-P: Karena Memang Tidak Ada yang Dikerjakan

Hal ini disebabkan gerebek lumpur hanya menormalkan kembali kapasitas yang sudah ada.

"Hanya sekadar menormalkan saja, tadi kapasitasnya sekian meter kubik begitu gerebek lumpur kembali. Itu saja tapi dia tidak tambah kapasitas (drainase)," ucap dia.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta menyebut banjir yang terjadi di Jakarta Selasa (18/1/2022) kemarin disebabkan oleh intensitas hujan ekstrem.

Dia memastikan, apabila hujan ekstrem melebihi kapasitas drainase sudah bisa dipastikan Jakarta akan tergenang banjir.

"Curah hujan di atas 150 mm (milimeter) adalah kondisi ekstrem. Kapasitas drainase di Jakarta berkisar antara 50-100 mm. Bila terjadi hujan di atas 100 mm per hari, pasti akan terjadi genangan banjir di Jakarta," kata Anies dalam akun instagramnya @aniesbaswedan, Rabu (19/1/2022).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Megapolitan
Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Megapolitan
Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Megapolitan
Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com