DEPOK, KOMPAS.com - Penjaga Jalan Lintasan (PJL) Kereta Api, Mulyadi membeberkan kronologi mahasiswi Universitas Indonesia (UI) berinisial BMS tertabrak KRL di perlintasan rel Stasiun Pondok Cina.
Pada saat kejadian, Mulyadi sedang bergantian jaga dengan petugas lain.
Ia menuturkan, ketika korban hendak menyebrang, sempat ditahan oleh pejalan kaki lain.
Baca juga: Mahasiswi Universitas Indonesia Tewas Tertabrak KRL di Pondok Cina
Namun, BMS masih lanjut menyeberang. Mulyadi menduga korban memakai headset di telinga karena tak mendengar suara peluit dan seruan dari petugas agar tidak menyeberang.
"Jadi alarm sudah bunyi, pintu sudah ketutup yang lain sudah pada berhenti," ungkap Mulyadi, Kamis (20/1/2022).
"Cuma yang kena satu orang. Sempat ditahan sama orang penyeberang lain. Saya juga enggak tahu dia buru-buru atau gimana, atau lagi pake headset enggak dengar," lanjutnya.
Posisi PJL saat itu, kata Mulyadi, sudah berdiri di depan pos penjaga guna menyambut kedatangan kereta.
"Petugas PJL kan sudah berdiri disini, sudah semboyan 1, siap menerima kedatangan kereta. Sebelum (korban) masuk ke sini (melewati palang), PJL sudah beritahu pakai peluit, kereta dari utara," ujar Mulyadi.
Baca juga: Warga Terdampak Proyek JIS Tinggal di Pinggir Rel Kereta, PT KAI Akan Lakukan Penertiban
Namun, lagi-lagi korban juga sudah diperingatkan melalui peluit dan teriakan tetap saja mengabaikan.
Hingga akhirnya korban tertabrak kereta dan terseret sampai peron Stasiun Pondok Cina.
"Kan sudah ngasih tahu, cuma pejalan kakinya aja, enggak denger atau enggak tahu. Dia tidak memperhatikan terus, teriakin awas ada kereta dari utara. Pas dia udah mendekat, ya sudah," tutur dia.
Sementara itu, Kapolsek Beji Kompol Agus Khaeron mengatakan, mahasiswi itu tertabrak kereta jurusan Jakarta-Bogor hingga terseret 25 meter sampai depan peron stasiun.
"Korban tertabrak kereta commuter line 1676 jurusan Jakarta-Bogor kemudian korban terseret sekira 25 meter hingga di depan peron stasiun Pondok Cina," kata Agus Khaeron saat dihubungi, Kamis (20/1/2022).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.