JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus penularan Covid-19 di Jakarta semakin gawat. Jumlah kasus aktif Covid-19 varian baru omicron terus bertambah dari waktu ke waktu.
Makin banyak warga ibu kota yang dikirim ke Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran untuk menjalani isolasi.
Sementara itu, pembelajaran tatap muka 100 persen terus dijalankan meski sudah banyak siswa dan pelajar yang terpapar Covid-19.
Baca juga: Kasus Omicron Tersebar di 34 Kecamatan di DKI Jakarta, Ini Daftarnya
Baca juga: Lengkap! Ini Daftar Lokasi dan Jadwal Vaksinasi Booster di Jakarta
Jumlah pasien di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, juga terus mengalami kenaikan seiring makin gawatnya situasi pandemi di ibu kota.
Per Jumat kemarin, jumlah pasien Covid-19 yang menjalani isolasi di Wisma Atlet mencapai 2.687 orang, bertambah 51 pasien dibandingkan hari sebelumnya.
Angka tersebut melonjak drastis dibandingkan jumlah pasien pada Desember lalu yang hanya berjumlah 112 orang.
Baca juga: Bertambah 51, Total Pasien Covid-19 di Wisma Atlet Jadi 2.687
Koordinator Humas RSDC Wisma Atlet Koloner dr Mintoro Sumego mengatakan, sebagian besar pasien yang dirawat di RSDC Wisma Atlet merupakan Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN). Mereka dinyatakan positif Covid-19 saat menjalani karantina setibanya di Indonesia.
"83 persen diantaranya adalah PPLN," kata Mintoro.
Guna mengantisipasi lonjakan kasus, pengelola RS Wisma Atlet sudah menyiapkan penambahan satu tower sebagai tambahan ruang isolasi, sehingga total ada 4 tower yang bisa digunakan merawat pasien. Wisma Atlet juga sudah mengajukan penambahan tenaga kesehatan kepada Kementerian Kesehatan RI.
Saat ini jumlah tenaga kesehatan dan non kesehatan di RS Wisma Atlet adalah 1.698 orang.
"Kita sudah minta lagi ke Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Jadi ketika sudah 3.000 pasien nakesnya sudah tersedia," ujar Mintoro.
Di tengah makin gawatnya pandemi di ibu kota, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tetap memberlakukan pembelajaran tatap muka (PTM) dengan 100 persen siswa. Padahal, sudah banyak siswa dan pengajar yang terpapar Covid-19.
Hingga Selasa (18/1/2022), jumlah sekolah yang ditutup sementara karena ada temuan kasus positif bertambah menjadi 43 sekolah.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menjelaskan, dari 43 sekolah itu, ada 67 peserta didik, 3 tenaga kependidikan, dan 2 pendidik yang terpapar Covid-19.Sehingga total ada 72 orang yang terpapar virus korona jenis baru penyebab Covi-19 dari 43 sekolah itu.
Baca juga: Bertambah Lagi, Kasus Covid-19 Ditemukan di 43 Sekolah di Jakarta, 72 Orang Terpapar
Sesuai regulasi, apabila ada temuan kasus positif di sekolah, sekolah tersebut ditutup sementara. Dari 43 sekolah itu, yang sudah selesai masa penutupan sementara sebanyak 28 sekolah. Sisanya, 15 sekolah masih ditutup.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.