JAKARTA, KOMPAS.com - Tidak banyak yang tahu bahwa Vihara Bahtera Bhakti yang ada di kawasan Pasir Putih, Ancol, Jakarta Utara, memiliki makam muslim di dalamnya.
Saat memasuki area wihara yang cukup luas dibandingkan wihara yang lain di Jakarta, rasanya tidak ada perbedaan mencolok.
Warna merah tetap mendominasi, begitu pun ornamen-ornamen khas Tionghoa, seperti lampion dan lilin menghiasi bagian-bagian wihara.
Sebab, akan merayakan Imlek, para pegawai di wihara tampak sibuk menata sejumlah lilin dan sajian-sajian untuk sembahyang yang ditempatkan di beberapa sudut area utama kelenteng.
Baca juga: Rayakan Imlek, Ancol Akan Hadirkan Tari Kipas hingga Atraksi Barongsai di Dalam Air
Namun, setelah berjalan lebih jauh ke dalam wihara, melewati area utama, kita akan menemukan makam di tepi kolam yang ada di wihara itu.
Makam itu tak terlihat seperti makam China yang memiliki ornamen khas.
Jika berjalan terus ke dalam, sebuah petunjuk lainnya akan terlihat. Di sana ada papan bertulisan "Kramat Ancol Kota Paris Embah Said Areli Dato Kembang-Ibu Enneng".
Baca juga: Pertunjukan Barongsai Saat Perayaan Imlek di Vihara Amurva Bhumi Ditiadakan
Dua makam keramat itu berada di sebuah ruangan bernuansa khas Tionghoa. Nuansa Islami juga begitu kentara karena di antara bangunan itu yang terlihat bentuk lengkungan kubah masjid.
"Makam ini sudah ratusan tahun, tapi berdasarkan informasi orang-orang dulu, mereka itu sebenarnya seorang muslim, penyebar agama Islam. Jadi keramat biasanya mereka orang-orang saleh," ujar Parto (52), juru kunci makam sekaligus penjaga wihara.
Menantu Embah Said Areli bernama Sampo Soei Soe, merupakan penyebar agama Islam di Tanah Air dari China, juga seorang juru masak kapal Laksamana Cheng Ho.
Dalam perjalanannya, saat itu kapal Laksamana Cheng Ho tengah merapat ke kawasan Ancol yang masih bernama Kota Paris.
Di situlah Sampo Soei Soe bertemu pujaan hatinya, Siti Wati, yakni putri Embah Said Areli dan Ibu Enneng.
"Yang pasti, yang dari China itu menantunya. Menantunya muslim dari China, penyebar Islam dari China datang ke nusantara ini sambil berdagang sambil menyebarkan agama Islam, sampai meninggalnya di sini, akhirnya dimakamkan di sini," ujar Parto.
"Yang pasti Embah sama menantunya ini orang muslim yang taat, orang saleh," lanjut Parto.
Baca juga: Cegah Penularan Covid-19, Warga Diimbau Rayakan Imlek secara Virtual