Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Pedagang Ikan Bandeng Tahunan di Rawa Belong, Cari Rezeki di Balik Tradisi

Kompas.com - 29/01/2022, 09:40 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Puluhan pedagang ikan bandeng Pasar Malam Rawa Belong memenuhi Jalan Sulaiman, Sukabumi Utara, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, menjelang Tahun Baru Imlek.

Setiap menjelang imlek, puluhan pedagang ini sengaja berkumpul di Pasar Malam Rawa Belong untuk sementara waktu. Pasalnya, banyak masyarakat betawi yang mencari bandeng untuk menjalankan tradisi.

Seperti Safii (60), meski sudah pensiun, ia memutuskan untuk kembali berdagang setidaknya setahun sekali.

"Dulu dagang, sekarang saya sudah pensiun. Tapi kalau menjelang Imlek saya mau dagang di sini," kata Safii saat ditemui di Rawa Belong, Jumat (28/1/2022).

Baca juga: Ikan Bandeng di Pasar Malam Rawa Belong Dipanen Khusus untuk Perayaan Imlek

Safii mengatakan tertarik kembali bertemu pelanggan, lantaran banyaknya pembeli ikan bandeng di sana.

Selain itu, rentang waktu yang digelar di pasar malam tersebut tidak lama. Hanya berkisar 4 hingga 5 hari saja menjelang Imlek. Sehingga, ia tidak terlalu banyak mengeluarkan tenaga.

Meski sudah pensiun, Safii mengaku percaya diri bisa mengambil untung yang lumayan.

"Karena enggak semua orang bisa dagang ikan. Butuh kemampuan juga, karena kalau enggak ngerti harga, bisa rugi. Kalau enggak bisa nyimpannya, bisa rusak ikannya," ungkap Safii yang sudah 5 tahun berdagang tahunan di sana.

Selain Safii, Udin (40) dan Majid (45) juga rela meninggalkan kios ikannya di Pasar Jabon Meruya Utara untuk sementara.

Tradisi betawi memberikan ikan bandeng kepada sanak keluarga yang lebih tua tersebut, dilihat mereka cukup menjanjikan.

Baca juga: Tradisi Keluarga Betawi Saat Imlek, Berikan Ikan Bandeng ke Orangtua dan Mertua

"Saya sekali ambil ikan di Muara Karang bisa 200 kilogram. Keuntungannya bisa Rp 1 juta setiap putarannya," kata Udin.

Meski Pasar Malam Bandeng Rawa Belong tersebut menawarkan keuntungan yang menggiyurkan. Majid mengatakan, mereka tidak serta merta menutup lapak dagangan utama di Pasar Jabon.

"Di sana enggak ditutup. Kan pedagangnya enggak cuma satu, kita jadi bagi-bagi tugas. Ada yang jaga di sini, ada yang jaga di Jabon, ada yang beli ikan di Muara," jelas Majid.

Lebih jauh, Majid mengatakan pasar bandeng tahunan tersebut cukup membuat angin segar bagi pedagang ikan sepertinya.

Terlebih, mereka bisa sekaligus mendukung tradisi Betawi yang masih terus dilestarikan hingga generasi sekarang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com