Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Senjata Tajam hingga Stik Golf Diamankan dari 2 Kelompok yang Hendak Tawuran di Pondok Indah

Kompas.com - 30/01/2022, 13:52 WIB
Muhammad Naufal,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Kepolisian mengamankan sejumlah senjata tajam dari dua kelompok massa yang hendak tawuran di Jakarta Selatan, Sabtu (29/1/2022).

Dua kelompok massa itu sebelumnya ditangkap polisi di Cipete dan kawasan Pondok Indah.

Kasat Samapta Polres Jakarta Selatan Kompol Dicky menyebut, setidaknya ada empat senjata tajam yang diamankan dari dua kelompok massa itu.

"Ada empat buah senjata tajam (yang diamankan)," ucapnya, dalam rekaman suara, Minggu (30/1/2022).

Akan tetapi, Dicky tak merinci jenis senjata tajam yang diamankan.

Baca juga: 7 Siswa SD Ditangkap Saat Hendak Tawuran, Polisi Sebut Ikut-ikutan Anak SMP

Dari dua kelompok yang hendak tawuran itu, kepolisian juga mengamankan satu stik golf serta beberapa botol minum.

"(Barang yang diamankan) satu stik golf, dan beberapa botol minuman. Serta beberapa kendaraan," katanya.

Dia mengungkapkan, usia anggota dari dua kelompok itu bervariasi, mulai remaja hingga dewasa.

Dicky memastikan, dua kelompok itu belum sempat melakukan tawuran.

"Ada yang pelajar, ada yang sudah dewasa. Ini akan kita serahkan ke fungsi Reskrim, apabila ada pidananya," ucapnya.

Dicky sebelumnya berujar, penangkapan itu bermula saat pihaknya menggelar patroli di Kebayoran Baru.

"Jadi tadi kami patroli mulai dari Kebayoran Baru ke Setiabudi, kemudian kembali lagi ke Kebayoran Baru," ujarnya.

"Di situ kami dapat informasi dari rekan-rekan Perintis Presisi Jakarta Barat. Informasinya ada dua kelompok yang mau tawuran," sambung dia.

Baca juga: Video Viral Sejumlah Pemuda Tawuran Pakai Senjata dan Petasan di Surabaya, Polisi Turun Tangan

Seusai mendapat informasi itu, tim Perintis Presisi Polres Jakarta Selatan kemudian berpatroli.

Saat berpatroli, lanjut Dicky, pihaknya menemukan kelompok massa yang hendak melakukan tawuran di perempatan Pondok Indah.

Kelompok massa itu kemudian berputar balik saat melihat anggota kepolisian yang sedang berjaga.

Pihaknya lalu mengejar kelompok yang berputar balik itu dan menangkap mereka.

Berdasar pemeriksaan, kelompok tersebut hendak tawuran dengan kelompok lain.

Kepolisian lalu kembali menggelar patroli dan mengamankan orang-orang dari kelompok lain yang hendak tawuran di Pondok Indah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com