Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Sumur Resapan untuk Atasi Banjir di Jakarta Tuai Polemik, Disebut Rusak Jalan hingga Tak Efektif

Kompas.com - 04/02/2022, 19:09 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

Tidak efektif atasi banjir

Bergeser sedikit dari Jalan Karang Tengah Raya, sumur resapan yang ada di kawasan Kamboja, Lebak Bulus, disebut tak menyelesaikan masalah banjir.

Toto, seorang penghuni rumah kontrakan di kawasan tersebut mengatakan bahwa banjir tetap melanda perumahannya meski telah ada sumur resapan.

Baca juga: Menagih Janji Naturalisasi Anies yang Tak Kunjung Terealisasi hingga Menjelang Akhir Masa Jabatan

Teranyar, banjir terjadi di kawasan tersebut pada Desember 2021. Ketinggian air saat itu lebih dari satu meter. Padahal, kata Toto, sumur resapan sudah mulai beroperasi.

"Saat banjir, (sumur resapan) tak buat air menjadi cepat surut juga," kata Toto.

Sementata itu, Pengamat Tata Kota Yaya Supriatna mengatakan, bahwa fungsi sumur respan yang dibuat oleh Pemprov DKI Jakarta belum telihat maksimal.

Hal itu disebabkan karena keberadaan sumur resapan diduga dilakukan tanpa adanya penelitian.

"Keliatannya begitu (tak ada penelitian dulu). Misal yang disebut kenapa meletakannya ada di badan jalan, di bawah jembatan tol, trotoar," kata Yayat.

Padahal, kata Yayat, kondisi atau konstruksi tanah di wilayah Jakarta tak semua sama untuk bisa dibuat sumur resapan.

"Kalau untuk Jakarta Selatan, mungkin cocok. Tapi kalau mengatasi banjir untuk Jakarta Utara?, itu bukan sumur resapan, mungkin pompa. Begitu digali sudah ketemu air, gimana mau meresap," kata Yayat.

Baca juga: 4 Tahun Kepemimpinan Anies, Normalisasi dan Naturalisasi Sungai Masih Mandek

Proyek sumur resapan yang dibuat oleh Pemrov DKI Jakarta terkesan sesuatu hal yang dipaksakan.

Menurut Yayat, Pemrov DKI Jakarta hanya mengedepankan kuantitas dengan berbicara soal target jumlah sumur resapan yang harus dibuat.

"Jangan hanya mengejar angka harus seribu atau berapa tapi tolong nilai efektivitasnya dan harus berani evaluasi apakah sumur resapan itu hasilnya sesuai harapan atau tidak," kata Yayat.

"Evaluasi itu penting untuk memperbaiki. Apa yang kurang dari program yang sudah di jalankan seperti sekarang ini" ucap Yayat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com