Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasil Keluar Sebelum Tes Covid-19 Dilakukan, Kredibilitas Penyedia Jasa Layanan Dipertanyakan

Kompas.com - 05/02/2022, 10:22 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

James menegaskan, Bumame Farmasi telah memberikan teguran kepada stafnya serta memastikan kejadian itu tidak akan terulang.

"Serta menjadikan hal ini sebagai evaluasi bagi seluruh tim Bumame Farmasi agar ke depannya kami bisa melayani seluruh klien/customer kami dengan lebih teliti dan bertanggung jawab lagi. Besar harapan saya, permohonan maaf ini dapat diterima dengan baik oleh Ibu Zakiah," ucap James.

Dihubungi terpisah, Direktur Kalgen Innolab, Henry Sukardi menjelaskan kesalahan yang terjadi pada pelayanannya murni disebabkan kelalaian petugas laboratorium.

"Kalgen Innolab memiliki prosedur pemeriksaan yang baku dan diterapkan dengan ketat, sehingga perbedaan hasil pemeriksaan sample kustomer tersebut murni disebabkan oleh kelalaian petugas laboratorium," uja Henry melalui pesan singkat, Jumat kemarin.

Ia menyebutkan, petugas yang bersangkutan saat ini telah diberi sanksi.

Henry mengungkapkan kronologi kejadian kesalahan hasil pemeriksaan yang terjadi pada 23 Januari itu.

"Hasil pemeriksaan pertama terkirim pada 23 Januari 2022 pukul 19.56 WIB, kemudian tim quality control Kalgen Innolab menemukan ada kelalaian petugas laboratorium," kata Henry.

"Hal tersebut segera diinformasikan ke customer bersangkutan pada 24 Januari 2022 pukul 00.26 WIB, sekitar empat jam kemudian," lanjut Henry.

Atas kesalahan tersebut, Henry mengaku bahwa pihaknya sudah meminta maaf dan berkomunikasi dengan konsumen yang bersangkutan. Ia mengatakan, konsumen tersebut telah memahami permasalahan tersebut dan menerimanya.

"Customer yang bersangkutan dapat memahami dan menerima kejadian ini," ucap Henry.

Kemenkes duga ada kelalaian SOP

Kesalahan hasil pemeriksaan itu menjadi tanda tanya besar pada kredibilitas kedua perusahaan tersebut dalam menyediakan jasa pemeriksaan.

Kementerian Kesehatan RI menduga telah terjadi pelanggaran standar operasional prosedur (SOP) yang dilakukan oknum pegawai penyedia layanan test PCR dan antigen.

"Ini kalau human error artinya ada prosedur internal dan SOP yang harus dipatuhi," kata Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI, Siti Nadia Tarmizi, di Jakarta, Jumat.

Nadia mengatakan, SOP merupakan standar dan acuan pelaksanaan alur kerja dalam pelayanan test PCR dan antigen yang sudah terstandarisasi.

"Jika kesalahan itu terbukti merugikan konsumen, maka perlu dilihat apakah sudah pelanggarannya," ujarnya.

Nadia mengatakan, segala bentuk pengawasan dari penyedia layanan test PCR dan antigen telah diserahkan kepada pemerintah daerah setempat sesuai domisili tempat usaha.

"Pun dengan keputusan penjatuhan sanksi yang telah diserahkan sepenuhnya kepada pemerintah daerah setempat. Ini sanksi dan pengawasan di pemerintah daerah," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com