Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kecelakaan Tragis di Senen, Pengemudi dan Penumpang Tewas Mengenaskan, Terjebak dalam Mobil yang Terbakar

Kompas.com - 07/02/2022, 16:49 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebuah mobil sedan Camry dengan pelat nomor B 1102 NDY menabrak pembatas jalan bus transjakarta di Jalan Raya Pasar Senen, Jakarta Pusat, Senin (7/2/2022) dini hari. Kecelakaan tunggal itu mengakibatkan mobil tersebut terbakar.

"Di seberang Terminal Bus Senen, mobil sedan menabrak sebuah separator busway yang menyebabkan kendaraan tersebut terbakar," kata Kasat Lantas Polres Jakarta Pusat Purwanta dalam keterangan tertulis, Senin (7/2/2022).

Polisi telah mengamankan mobil yang terbakar itu yang mengalami kerusakan pada seluruh bagian bodi.

Baca juga: Sedan Tabrak Separator Busway, Sopir dan Penumpang Tewas Terjebak di Dalam Mobil yang Terbakar

"Kendaraan sedan Camry B 1102 NDY mengalami kerusakan pada bagian seluruh bodi dan terbakar," tutur Purwanta.

Sementara itu, Kasubdit Gakkum Polda Metro Jaya Kompol Arga Dija Putra mengatakan, kecelakaan terjadi diduga akibat pengendara kurang konsentrasi.

"Itu kecelakaan out of control karena kurang konsentrasi dan hati-hati," kata Arga saat dihubungi, Senin.

Nasib nahas pun menimpa pengemudi dan penumpang mobil tersebut. Perwira Piket Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Pusat Mulandono mengatakan, kedua korban tewas terperangkap di dalam mobil yang terbakar kobaran api.

"Kami temukan korban tewas di dalam mobil dalam keadaan tubuh yang sudah lengket karena terbakar api," kata Mulandono saat dihubungi, Senin.

Mulandono menuturkan, proses evakuasi korban terhambat akibat mobil terkunci dari dalam.

"Kami kesulitan membuka pintu mobil karena tidak bisa dibuka dengan tangan, untungnya karena kesiapan tim kami, kami bisa membuka pintu mobil dengan bantuan alat yang kami punya," tutur Mulandono.

Baca juga: Mobil Tabrak Separator Busway di Senen, Sopir Kurang Konsentrasi Berujung Tewas bersama Penumpang

 

Dia menyatakan bahwa proses evakuasi dilakukan dengan hati-hati karena kondisi jasad korban yang hangus terbakar api.

"Dalam proses evakuasi jenazah kita harus hati-hati, apalagi kondisi kulit korban sudah lengket menempel dengan bagian mobil," tuturnya.

Gulkarmat Jakarta Pusat membutuhkan waktu sekitar 30 menit dan menurunkan sejumlah petugas penyelamatan dan petugas pemadam api dalam proses evakuasi korban.

"Ada lima petugas penyelamat, tiga petugas pemadam api, dan satu unit mobil damkar," katanya.

Mulandono mengatakan, jajarannya mendatangi lokasi kecelakaan saat mobil dalam keadaan masih terbakar. Karena itu, Gulkarmat memadamkan api terlebih dahulu sebelum mengevakuasi jenazah korban.

"Pas kita sampai tempat kecelakaan, api masih menyala, maka kita lakukan pemadaman dulu," jelasnya. "Setelah api padam, baru kita proses evakuasi jenazah yang ada di dalam mobil," sambung Mulandono.

Jenazah kedua korban kini telah dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com