JAKARTA, KOMPAS.com - Kesulitan mencari minyak goreng sesuai harga eceran tertinggi (HET) terus dialami warga.
Salah satunya Yeny Adriani (30) yang kesulitan mencari minyak goreng sejak akhir Januari lalu karena di seluruh supermarket yang dia datangi selalu kosong.
"Mungkin efek orang-orang yang panic buying pas awal-awal harga minyak turun, semua pada borong," kata Yeny kepada Kompas.com, Selasa (8/2/2022).
Kesulitannya mencari minyak goreng terus berlanjut. Ketika berbelanja di sebuah supermarket di kawasan Kota Serang, Banten, dia melihat rak minyak goreng kosong.
Namun, di situ ada pemberitahuan bahwa minyak goreng bisa dibeli tetapi langsung diambil di kasir.
Sayangnya, kata dia, pembelian minyak goreng harus disertai dengan belanja barang lain. Selain itu, ada batas minimal belanja agar bisa membeli minyak goreng.
"Kebetulan aku sambil belanja bulanan sih di sana, tapi pas sampai kasir ternyata kata kasirnya minimal belanja harus Rp 500.000 (biar bisa beli minyak goreng), aku belanja enggak sampai segitu. Sia-sia juga belanja tetap enggak dapat minyaknya," keluh Yeny.
Baca juga: Minyak Goreng Langka di Pasaran, Pemprov DKI Selidiki Dugaan Kartel
Yeny mengatakan, karena di rumahnya benar-benar sudah tidak ada minyak goreng, dia pun membeli di warung kelontong dengan harga sangat mahal.
Di warung tersebut harga minyak goreng mencapai Rp 42.000 per 2 liter. Mereknya pun bukan yang familiar dipakainya.
Akhirnya dia hanya membeli minyak kemasan ukuran 450 ml seharga Rp 10.000 sembari terus mencari minyak dengan harga normal.
"Waktu belum habis banget minyak di rumah, pernah sempet nanya di toko beras (di pasar tradisional), harganya masih Rp 40.000, kan biasanya harganya Rp 28.000 sampai Rp 30.000," kata dia.
Baca juga: Ini Penyebab Stok Minyak Goreng Langka di Toko Ritel Jabodetabek
Lain halnya dengan Sari (33). Warga Depok ini belum mendapatkan minyak goreng sejak awal Februari.
Setiap kali datang ke supermarket, Sari tidak menemukan minyak goreng.
"Jadi dia (supermarket) enggak bisa pesan dari pemasok minyak lain. Tapi karena di rumah masih ada sisa dua botol sisa belanja bulan lalu, jadi aku enggak ngoyo nyari," kata Sari.
"Tanggal 31 Januari aku ke supermarket, enggak ada sama sekali minyak sawit. Adanya minyak kelapa dan sampai sekarang belum dapat karena masih ada di rumah," lanjut Sari.