JAKARTA, KOMPAS.com - Kelangkaan minyak goreng masih dirasakan warga Bekasi dan Pamulang, Tangerang Selatan.
Kelangkaan itu salah satunya dirasakan oleh ibu rumah tangga, Azizah (30) yang mengaku kesulitan mencari minyak goreng di super market terdekat dari kediamannya di Jatiasih, Bekasi.
"Kalau stok minyak kelapa sawit jarang sekali. Yang masih aman stoknya saya lihat hanya minyak kelapa," kata Azizah kepada Kompas.com, Selasa (8/2/2022).
Baca juga: Pedagang Batasi Penjualan Minyak Goreng karena Stok dari Agen Terbatas
Azizah mengaku kesulitan untuk mencari minyak goreng kelapa sawit. Sekalipun ia berhasil menemukan minyak, merek yang ia dapatkan bukan merek besar seperti yang biasa dibeli sebelumnya.
"Kalau minyak bermerek (besar) jarang. Banyaknya minyak dengan merek pribadi toko. Seperti Alfa, Indomaret, dan lain-lain," ujar dia.
Azizah menduga kelangkaan ini terjadi karena banyak warga yang panic buying dan memborong semua pasokan minyak goreng.
Bahkan, kata dia, ada satu keluarga yang menggerakan keluarganya untuk mencari minyak goreng di seluruh toko yang ada.
"Pernah ibu sama anaknya sama dateng ke Alfa, tapi di motornya udah banyak (minyak yang dibeli). Yang ngantri ibunya. Suami sama anaknya menunggu di motor," kata Azizah.
Oleh karena itu, ia berharap pemerintah bisa menambah pasokan minyak yang ada dan menambah pengawasan warga yang menimbun minyak goreng.
"Ibu rumah tangga menjeritlah, sekalinya minyak murah, tapi enggak ada. Buat apa diturunin," tutur Azizah.
"Kalau harga diturunin stok juga dibanyakin. Supaya orang enggak panic buying," ucap dia.
Hal yang sama juga dirasakan Jehan (29), ia mengaku kesulitan mencari minyak di sederet supermarket di Pamulang.
Ia mengaku sulit mendapatkan minyak dengan merek yang biasa dibeli sebelum ada kelangkaan minyak goreng.
"Sekalinya ada dikeluarin stok minyaknya sama pihak super market sedikit-sedikit. Satu baris doang paling yang dikeluarin sekitar lima buah," kata Jehan kepada Kompas.com, Selasa.
Melihat kondisi ini, ia berharap pemerintah bisa menambah lebih banyak lagi pasokan minyak goreng serta menambah pengawasan agar tidak ada lagi warga yang membeli minyak lebih dari ketentuan di supermarket.
"Kalau harganya dimurahin stok ditambah ditambah juga harus ada pengawasan pada warga yang menggunakan trik," ujar Jehan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.