Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Kecelakaan di Jakpus Sebabkan Anak Gubernur Kaltara Meninggal, Berawal Mobil Diduga Melaju Kencang...

Kompas.com - 09/02/2022, 07:52 WIB
Tria Sutrisna,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus kecelakaan tunggal mobil Camry menabrak separator jalur transjakarta hingga terbakar di Senen, Jakarta Pusat, pada Senin (7/2/2022), perlahan mulai terungkap.

Identitas dua orang korban jiwa yang terjebak di dalam kendaraan dan ikut terbakar pun mulai teridentifikasi.

Satu korban di antaranya yakni AKP Novandi Arya Kharisma, anak Gubernur Kalimantan Utara Zainal Arifin Paliwan.

Baca juga: Anak Gubernur Kaltara Jadi Korban Kecelakaan Mobil hingga Terbakar di Senen

Sementara itu, identitas satu korban lainnya hingga kini belum diketahui secara pasti.

Polisi sempat kesulitan mengetahui identitas para korban kecelakaan itu sebab mereka mengalami luka bakar 100 persen.

Satu korban anak Gubernur Kalimantan Utara

Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo menjelaskan, pihaknya sudah mengidentifikasi dua korban kecelakaan mobil Camry hingga terbakar tersebut.

Dari situ, diketahui bahwa salah satu korban merupakan AKP Novandi Arya Kharisma, anggota Polda Kalimantan Timur. Dia bertugas sebagai Kasat Polairud Polres Berau.

"Korban ini atas nama Novandi Arya Kharisma adalah anggota Polri yang saat ini bertugas di Polda Kalimantan Timur," ujar Sambodo kepada wartawan, Selasa (8/2/2022).

Baca juga: Polisi: Anak Gubernur Kaltara yang Tewas Kecelakaan di Jakpus Teridentifikasi berkat Data Gigi

Selain itu, Sambodo mengungkapkan bahwa AKP Novandi merupakan anak Gubernur Kaltara Zainal Arifin Paliwan.

Setelah mendapatkan kepastian data identitas korban, jenazah langsung diserahkan kepada pihak keluarga Zainal Arifin untuk dimakamkan.

"Dapat kami sampaikan bahwa betul korban adalah putra beliau, dan tadi sore pukul 16.30 WIB sudah diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan," kata Sambodo.

Teridentifikasi berkat data gigi anggota Polri

Kabid Dokkes Polda Metro Jaya Kombes Didiet Setiobudi menjelaskan, jenazah AKP Novandi Arya Kharizma yang terbakar dalam kecelakaan mobil itu teridentifikasi berkat data gigi yang dimiliki kepolisian.

Menurut Didiet, kepolisian memiliki data gigi atau odontogram setiap anggota, sehingga pada saat identifikasi ditemukan kecocokan hasil pemeriksaan dengan data yang telah dimiliki.

"Kami mendapatkan data atau masukan yang bersangkutan adalah seorang yang kami punya data odontogramnya, dan kami dapat memastikan yang bersangkutan dari data odontogramnya," ujar Didiet.

Baca juga: Saat Sopir Diduga Tak Konsentrasi Berujung Maut, Ia dan Penumpang Terjebak di Mobil yang Terbakar...

Selain itu, lanjut Didiet, kepolisian juga memeriksa rekam medis DNA korban.

Dari situ, diketahui bahwa benar korban tewas tersebut adalah AKP Novandi Arya Kharizma.

"Data odontogram yang dapat kami perlihatkan ada beberapa bagian yang menentukan atau menunjukkan bahwa 100 persen yang bersangkutan bisa dipastikan Novandi Arya Kharisma," ungkap Didiet berkait data gigi Novandi.

Mobil diduga melaju dengan kecepatan tinggi

Kecelakaan yang mengakibatkan AKP Novandi dan seorang lainnya meninggal dunia itu terjadi pada Senin sekitar pukul 00.30 WIB.

Sambodo menduga bahwa mobil Camry yang ditumpangi Novandi dan seorang tak dikenal itu melaju dengan kecepatan tinggi.

Kendaraan itu lalu hilang kendali dan menabrak separator busway di kawasan Senen.

"Memang di depan separator itu ada jalan turunan dari jalan layang Senen dan mungkin dengan kecepatan cukup tinggi sehingga kemudian menabrak separator," kata Sambodo.

Baca juga: Polisi Duga Sedan yang Terbakar di Senen Melaju Kencang Sebelum Tabrak Separator Busway

Hal itu diketahui setelah penyidik Subdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

Dari situ diketahui pula bahwa dugaan sementara penyebab mobil Camry itu terbakar karena muncul percikan api saat kendaraan menghantam separator.

Kendati demikian, Sambodo memastikan bahwa kepolisian masih menyelidiki lebih lanjut penyebab kecelakaan sedan Camry bernomor polisi B 1102 NDY itu.

"Itu mungkin menimbulkan percikan api," jelas Sambodo.

"Namun hingga terjadinya kebakaran tersebut masih dalam proses penyelidikan," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com