Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Kasus Covid-19 di Sunter Agung Melonjak, Lurah: Tiba-tiba Naik, Omicron Cepat Menyebar...

Kompas.com - 11/02/2022, 08:12 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus Covid-19 di Kelurahan Sunter Agung, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara, meningkat cukup siginifikan dalam beberapa waktu terakhir.

Berdasarkan data yang dihimpun, kasus Covid-19 di kelurahan tersebut sudah mencapai ribuan dari sebelumnya ratusan.

Dari 400 naik ke 1.000

Lurah Sunter Agung Danang Wijanarka mengatakan, kasus Covid-19 di wilayahnya melonjak dalam dua minggu terakhir, dari sebelumnya 400-an, kini menjadi sekitar 1.000.

Meskipun demikian, Danang meminta masyarakat tetap tenang dan tidak khawatir dengan kenaikan kasus tersebut.

"Jangan khawatir, tapi jangan sembrono karena menyebarnya cepat, dari 400 jadi 1.000 lebih," kata Danang saat dihubungi, Rabu (9/2/2022).

Baca juga: Kasus Covid-19 di Sunter Agung Melonjak dari 400 Jadi 1.000 dalam 2 Pekan, Lurah Ungkap Penyebabnya

Tak ada laporan kematian

Meskipun kasus Covid-19 meningkat, Danang mengaku sedikit lega karena sejauh ini belum ada warganya yang dilaporkan meninggal dunia akibat Covid-19.

Hal ini berbeda dengan kondisi pada Juli tahun lalu. Selama dua minggu puncak gelombang kedua, hampir setiap hari ada laporan berkait warga yang meninggal di masing-masing RW/RT.

"Tapi kalau seandainya ini (peningkatan kasus kembali) puncak, alhamdulillah data dari puskesmas dan konfirmasi laporan RT/RW Kelurahan Sunter Agung belum ada yang meninggal dan jangan sampai ada," kata dia.

Baca juga: Lurah Sunter Agung Akan Menganalisis Data Lonjakan 1.140 Kasus Covid-19

Menurut Danang, dari total warganya yang terkonfirmasi positif Covid-19, mayoritas pasien bergejala ringan.

Imunitas yang terbentuk dari vaksinasi dinilai Danang sangat berperan mencegah keparahan warga yang terpapar virus SARS-CoV-2 tersebut.

"Vaksin di Kelurahan Sunter Agung dosis 1 dan 2 sudah 85 persen, tertinggi di Kecamatan Tanjung Priok. Booster juga lagi berjalan, setiap hari pasti ada dan diimbau semua warga segera booster," kata dia.

"Omicron penyebarannya cepat. Jadi optimalisasi Satgas Covid-19 tingkat RT/RW, kami imbau RT/RW awasi warganya yang sedang isoman, karena ini mungkin akan nambah lagi (kasus positif), cuma kan tingkat keparahannya sangat rendah," lanjut Danang.

Data cleansing

Danang mengatakan, pihaknya akan melakukan data cleansing atau menganalisis kualitas data temuan kasus positif Covid-19 di wilayahnya.

Per Kamis (10/2/2022), tercatat ada 1.140 kasus Covid-19 di Kelurahan Sunter Agung. Angka ini melonjak drastis dibandingkan dua pekan lalu.

Danang menduga, banyak warga yang sebenarnya sudah tidak tinggal di Sunter Agung, tetapi masih terdata berdomisili di sana.

"Kalau yang terpapar per hari ini 1.140-an, tapi itu nanti kami harus cleansing data. Saya enggak begitu yakin kalau segitu, banyak yang numpang KTP juga," ujar Danang, Kamis.

Baca juga: Kasus Covid-19 di Sunter Agung Melonjak dari 400 Menjadi 1.000 dalam 2 Minggu

Danang mengatakan, jumlah 1.140 kasus didapatkan setelah ada penambahan 118 orang dalam sehari.

Oleh karena itu, data cleansing perlu untuk memastikan bahwa yang terkonfirmasi positif seluruhnya ber-KTP Sunter Agung dan tinggal di sana.

"Memang RW 001 ini paling banyak ya 100 lebih," kata dia.

Antisipasi

Sebagai antisipasi apabila kasus Covid-19 di wilayahnya terus meningkat, pihak kelurahan akan menyiapkan tempat karantina.

Setiap RW di Kelurahan Sunter Agung sudah memiliki pengalaman saat menghadapi gelombang kedua tahun lalu dengan memanfaatkan kantor RW untuk tempat isolasi warga.

"Kalau tempat khusus tidak ada, kebanyakan isoman di rumah. Kami belajar dari yang sudah dan kami optimalisasi Satgas RT/RW, warga diawasi, diimbau, yang isoman pastikan mendapat obat dari puskesmas dan tes PCR, jangan lupa sembakonya (diberikan untuk warga isoman)," ucap Danang.

Baca juga: 1.000 Warga di Kelurahan Sunter Agung Dinyatakan Positif Covid-19

Pihak kelurahan juga akan kembali memasang stiker di rumah warga yang sedang menjalani isolasi mandiri.

Dengan demikian, warga lainnya mengetahui dan tidak berinteraksi langsung dengan warga yang sedang isolasi mandiri.

Kemudian, penyemprotan disinfektan dan langkah-langkah pencegahan lainnya juga dilakukan.

Penyebab lonjakan kasus

Danang pun mengungkapkan penyebab kasus Covid-19 di wilayahnya meningkat.

Menurut Danang, pada gelombang satu dan dua Covid-19 sebelumnya, kenaikan kasus terjadi karena banyaknya warga yang bepergian.

"Kalau dulu, belajar dari gelombang satu dan dua, itu kan ada yang karena mudik, ada yang dari perkantoran," kata Danang.

Namun, penambahan kali ini, kata dia, diduga disebabkan oleh varian Omicron yang cepat penyebarannya.

"Kali ini tiba-tiba kasusnya naik dan sifat varian Omicron ini kan cepat nyebar, mungkin dari klaster rumah bisa. Bisa dari banyak hal," kata dia.

Baca juga: Masyarakat Diimbau Tak Isolasi Mandiri jika Tempat Kurang Memadai

Oleh karena itu, dalam mengantisipasinya, Kelurahan Sunter Agung akan mengikuti prosedur dari puskesmas sesuai standar operasional prosedur (SOP) yang berlaku.

Misalnya, apabila hasil tracing ditemukan banyak yang terpapar, maka keluarga dan orang-orang yang kontak dengan yang bersangkutan di-swab.

Selain itu, warga yang terkonfirmasi Covid-19 harus berada di rumahnya dan tidak boleh bepergian.

Imbau masyarakat tak isolasi mandiri jika tempat tak memadai

Sementara itu, Wali Kota Jakarta Utara Ali Maulana Hakim meminta masyarakat tidak memaksakan diri isolasi mandiri jika tak memiliki rumah atau tempat yang memadai.

Ia mengatakan, pemerintah telah menyediakan tempat isolasi terpusat, salah satunya Gelanggang Olahraga (GOR) Sunter, Kecamatan Tanjung Priok.

"Diimbau masyarakat untuk tidak memaksakan diri melakukan isolasi mandiri di rumah. Terlebih jika tempat tinggalnya tidak representatif atau tidak memadai," kata Ali, dikutip dari siaran pers, Kamis.

Pemkot Jakarta Utara menyiapkan GOR Sunter dengan kapasitas 400 tempat tidur.

Sebanyak 100 tempat tidur disiapkan di lantai dasar dan 300 tempat tidur di lantai dua.

Baca juga: Ini 50 Kelurahan di Jakarta dengan Kasus Aktif Covid-19 Tertinggi...

Ali mengatakan, saat ini lantai dasar disekat menjadi dua bagian, untuk laki-laki serta ibu dan anak.

"Meskipun tidak kita inginkan, tapi jika terjadi ledakan kasus nantinya lantai dasar hanya untuk ibu dan anak. Untuk para laki-laki akan dipindah ke lantai dua," kata dia.

Tak hanya itu, fasilitas lainnya seperti toilet juga telah disiapkan. Kemudian, pemkot juga menyediakan makan tiga kali sehari.

Selain itu, Ali mengingatkan masyarakat memperketat protokol kesehatan, antara lain memakai masker saat beraktivitas di luar rumah dan melakukan vaksinasi Covid-19.

"Kami berharap lokasi isolasi terkendali ini tidak terpakai oleh masyarakat, namun jika angka penularan Covid-19 tinggi setidaknya kita sudah bersiap memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat Jakarta Utara," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Zeo Levana Mengaku Buat Konten 'Terjebak di Busway' atas Permintaan Sopir Bus Transjakarta

Zeo Levana Mengaku Buat Konten "Terjebak di Busway" atas Permintaan Sopir Bus Transjakarta

Megapolitan
Masuk dan Terjebak di Jalur Transjakarta, Zoe Levana: Kami Tak Sengaja

Masuk dan Terjebak di Jalur Transjakarta, Zoe Levana: Kami Tak Sengaja

Megapolitan
Pembebasan Ketua Kelompok Tani KSB Jadi Syarat Warga Mau Tinggalkan Rusun Kampung Bayam

Pembebasan Ketua Kelompok Tani KSB Jadi Syarat Warga Mau Tinggalkan Rusun Kampung Bayam

Megapolitan
Dishub DKI Tindak 216 Jukir Liar di Jakarta Selama Sepekan

Dishub DKI Tindak 216 Jukir Liar di Jakarta Selama Sepekan

Megapolitan
Diperiksa Polisi, Zoe Levana Cerita Kronologi Terjebak di Jalur Transjakarta Selama 4 Jam

Diperiksa Polisi, Zoe Levana Cerita Kronologi Terjebak di Jalur Transjakarta Selama 4 Jam

Megapolitan
Tumpukan Sampah Menggunung di Kembangan, Warga Keluhkan Bau Menyengat

Tumpukan Sampah Menggunung di Kembangan, Warga Keluhkan Bau Menyengat

Megapolitan
Polisi Tilang Zoe Levana Usai Terobos Jalur Transjakarta

Polisi Tilang Zoe Levana Usai Terobos Jalur Transjakarta

Megapolitan
PPDB SMP Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur, dan Jadwalnya

PPDB SMP Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur, dan Jadwalnya

Megapolitan
Gudang Ekspedisi di Bogor Disebut Mirip Kelab Malam, Setel Musik Kencang hingga Diprotes Warga

Gudang Ekspedisi di Bogor Disebut Mirip Kelab Malam, Setel Musik Kencang hingga Diprotes Warga

Megapolitan
PPDB 'Online', Disdik DKI Jamin Tak Ada Celah bagi Oknum Jual Beli Kursi Sekolah

PPDB "Online", Disdik DKI Jamin Tak Ada Celah bagi Oknum Jual Beli Kursi Sekolah

Megapolitan
Selebgram Zoe Levana Bantah Tudingan Terjebak di Jalur Transjakarta Cuma 'Settingan'

Selebgram Zoe Levana Bantah Tudingan Terjebak di Jalur Transjakarta Cuma "Settingan"

Megapolitan
Kasus DBD di Tangerang Selatan Meningkat, Paling Banyak di Pamulang

Kasus DBD di Tangerang Selatan Meningkat, Paling Banyak di Pamulang

Megapolitan
'Flashback' Awal Kasus Pembunuhan Noven di Bogor, Korban Ditusuk Pria yang Diduga karena Dendam

"Flashback" Awal Kasus Pembunuhan Noven di Bogor, Korban Ditusuk Pria yang Diduga karena Dendam

Megapolitan
Ketua Kelompok Tani KSB Dibebaskan Polisi Usai Warga Tinggalkan Rusun

Ketua Kelompok Tani KSB Dibebaskan Polisi Usai Warga Tinggalkan Rusun

Megapolitan
Polda Metro: Dua Oknum Polisi yang Tipu Petani di Subang Sudah Dipecat

Polda Metro: Dua Oknum Polisi yang Tipu Petani di Subang Sudah Dipecat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com